Pages

Monday, October 17, 2005

Yang tersisa dari perayaan keberhasilan

Orang bijak banyak mengingatkan bahwa, kebanggaan atas keberhasilan yang kita raih kemarin tidak banyak berguna hari ini. Dan, itu sebenarnya sama saja dengan mengatakan bahwa keberhasilan hari ini tak perlu dibangga-banggakan esok hari. Bahkan, setiap keberhasilan tak perlulah repot-repot dibanggakan. Cukuplah ia dirayakan dan dicatat di suatu waktu yang sangat sesaat. Keberhasilan yang akan datang sama sekali bukan karena kebanggaan yang kita besar-besarkan, namun usaha keras yang kita lakukan.

Kebanggaan dan penyesalan nyaris seperti dua sisi yang berlainan dari sekeping mata uang. Dua-duanya bergantung pada bagaimana kita mengukur nilai sebuah pencapaian. Karena penyesalan tak akan mengubah apa yang telah terjadi, tak salah bila orang bijak banyak mengingatkan agar segera menyisihkan penyesalan, lantas menyingsingkan lengan baju untuk kembali bekerja. Bukankah ini sama dengan pengingat bahwa perayaan akan segera usai, tugas baru sudah menghadang. Sebaiknya kita letakkan kebanggaan bersama dengan piring kotor sisa pesta keberhasilan.

Mungkin kita telah Melukai Hati Seseorang

Sudah beberapa minggu, ibu itu terbaring sakit. Badannya demam tak kunjung reda. Tubuhnya lemah tak bertenaga. Sanak saudara telah membawanya ke balai pengobatan, tetapi semua obat dan perawat seolah tak bisa menyembuhkanpenyakitnya. Dokter pun tak tahu harus bilang apa, selain memintanya untuk bersabar dan terus berobat. "Mungkin," demikian pikir orang-orang yang menjenguknya, "sudah dekat ajal sang ibu." Tapi ibu itu belumlah terlalurenta. Sebelum terbaring sakit ia masih sempat memanen ubi di pematang.

Ketika asa hampir terputus, anak bungsu yang telah lama meninggalkan desa datang. Ia tersungkur, memohon ampun pada sang ibu. Segera setelah tetes airmata sang bungsu menitik, ibu itu bangun, pandangannya berbinar, dan dengan lemah mengucap syukur, bungsunya telah kembali. Ah, tubuh yang sakit bisa disembuhkan oleh obat dan ramuan penuh mantera. Tapi hati yang terluka hanya bisa dibebaskan oleh jiwa yang tulus. Mungkin sedikit banyak, kita telah melukai hati seseorang. Dan, tak ada waktu yang lebih baik, selain saat ini,untuk memulihkannya. Kita hanya perlu sedikit ketulusan saja.

Tips Memompa Semangan Berprestasi

Mengapa ada orang-orang yang mempunyai energi yang begitu besar untuk meraihsesuatu? Mengapa ada orang yang penuh gairah dalam menghadapi tantangan?
Mengapa ada orang yang sangat ingin berprestasi?
Terlepas dari apa motivasi seseorang itu meraih prestasi, mereka selalu mempunyai kesamaan, yaitu, mempunyai energi yang melimpah, berani menghadapi tantangan dan ambisi besaruntuk diwujudkan. Itu kenapa banyak pakar perilaku berpendapat bahwa keberhasilan adalah sikap. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terus gigih meraih prestasi adalah kemampuannya untuk memompakan semangat untuk berprestasi.

Berikut ada beberapa tips untuk memompakan semangat berprestasi.

1--Jadilah diri sendiri.
Kalau ambisi anda berprestasi adalah untuk mengalahkan orang lain, anda akan segera kehabisan energi positif dalam bekerja. Dorongan yang muncul lebih banyak bersifat negatif yang dapat mengganggu kejernihan pandangan anda. Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain. Kenali saja siapa diri anda,dan jadilah diri anda sendiri. Itu jauh lebih sehat bagi kepribadian anda.

2--Menyusun visi, target, dan skedul pencapaian.
Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan kedalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi selangkah.

3--Belajar terus, dan berusaha mempunyai keahlian khusus.
Jangan berhenti belajar, namun tak perlu mempelajari semuanya. Kenali apa kekuatan anda untuk menjadi seorang ahli agar anda mampu menuntaskan pekerjaan dengan hasil yang baik. Anda akan merasakan kesenangan jika anda mampu menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya. Mempelajari semua hal memang baik untuk menambah wawasan dan kebijakan, namun jika anda tak punya sebuah keahlian yang menjadi keunikan diri anda sendiri, maka anda takkan tahu apa yang ingin anda kerjakan dengan baik. Hanya karena anda ahli, anda akan menetapkan standar yang tinggi. Sedangkan, standar tinggi adalah salah satu kualitas dari seorang yang berprestasi.

4--Melakukan apa yang anda sukai.
Lakukan apa yang anda cintai. Ini akan menumbuhkan semangat dan kesenangan dalam setiap pekerjaan. Anda akan temukan bahwa keberhasilan bukan sesuatu yang ada di depan sana, namun berjalan seiring dengan apa yang anda kerjakan.

5--Jangan menyia-nyiakan peluang.
Jangan terlalu banyak memikirkan masalah uang atau penghasilan yang anda peroleh. Jauh lebih penting anda memperoleh tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan anda. Lalu bersungguh-sungguh mengerjakannya. Pikirkan bagaimana anda bisa memperbaiki keadaan yang ada dalam tanggung jawab anda. Seringkali keberhasilan besar bersembunyi di balik sebuah peluang yang kelihatannya sepele.

6--Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat berangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.

7--Berbagi atas keberhasilan yang bisa diraih.
Tak apa jika anda ingin menikmati sebuah keberhasilan kecil yang bisa anda raih. Namun, jangan semata-mata melakukannya sendiri. Bagilah dengan orang lain. Berbagi kegembiraan justru melipat gandakan kegembiraan anda. Ucapanselamat yang diberikan orang lain pada anda sangat efektif untuk memompa semangat anda meraih yang lebih baik lagi.

8--Tidak bersedih atas kegagalan.
Satu hal yang sangat meruntuhkan semangat adalah kegagalan. Namun, mereka yang mempunyai keinginan berprestasi yang tinggi, kegagalan justru memacu mereka untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi. Terimalah kegagalan sebagaimana adanya. Buka kembali buku pelajaran anda, mungkin ada yang terlewatkan. Berlatih terus dan coba lagi. Keberhasilan selalu didahului oleh kegagalan. Itu mengapa orang bijak mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

Kita Kaya

Anthony De Mello

Di sebuah taman, senja hari, sepasang suami istri sedang merenungi nasib dan kehidupan mereka.

Sang suami berkata, "Sayangku, aku akan bekerja keras supaya suatu saat kita akan menjadi kaya."

Sang istri menjawab, "Sayangku, bukankah kita sudah kaya sekarang ini, karena kita saling memiliki. Kelak mungkin kita akan mempunyai banyak uang juga."

Pojok Renungan Editor: Dialog singkat yang indah dan kuat bukan?
(Disadur dari: Anthony De Mello, The Song of Bird)****************************************************************************
Stopper:
Yang penting bukanlah siapa yang benar, melainkan apa yang benar. (ThomasHuxley)

Tindakan benar memerlukan kekuatan besar (Kazuo Inamori)

Jangan jalani hidup sendirian

Sudah hampir tengah malam. Alun-alun kota mulai sepi. Sepasang suami istri setengah baya itu mengemasi dagangannya. Sang istri membereskan piring, gelas dan perabot lain. Sedangkan si suami memasukkannya dalam gerobak. Sesaat mereka menghitung berapa laba yang masuk. Siapa pun tahu, penghasilan tak selalu datang seperti yang diharapkan. Terkadang hujan turun, terkadang petugas ketertiban menghalau, atau terkadang semuanya begitu menggembirakan. Manis dan asam memang bumbu penyedap sehari-hari. Yang pasti, esok,kehidupan sekali lagi harus dijalani. Mempunyai tekad keras serta berusaha tanpa menutupi muka seringkali tak cukup. Kita perlu sebuah kekuatan batin; yaitu, kemampuan untuk menerima segala sesuatu yang terjadi. Orang bilang, ini adalah sebuah keberserahan diri, sebuah tawakal, sebuah kepasrahan. Sepasang suami istri itu berjalan bergegas. Yang laki mendorong gerobak, yang perempuan terkantuk-kantuk duduk di atasnya. Keduanya berlalu menembus malam. Hidup memang bukan untuk dijalani sendiri. Tapi bersama teman, sahabat atau kekasih, hidup adalah untuk saling kuat-menguatkan, topang-menopang, serta kasih-mengasihi.

Temukan waktu kosong ditengah kepadatan

Tahukah anda bahwa selalu ada ruang kosong dalam waktu kita. Ditengah-tengah kepadatan kerja yang tinggi, waktu kosong sangat berharga untuk menyeimbangkan diri. Kita bisa dapati waktu kosong itu di saat kita menunggu di dalam lift, di deret pengantrian, di kamar kecil, di lampu merah, atau di mana pun kita berada. Kita bisa gunakan kesejenakan itu untuk menarik nafas teratur, menenangkan pikiran, atau menjernihkan perasaan.Sayang seringkali kita membiarkannya dipenuhi hal-hal yang sebenarnya tak bisa kita atasi di waktu itu. Ketika dalam lift kita ingin buru-buru sampai, padahal kita tak bisa mempercepat lajunya. Ketika di antrian, kita ingincepat-cepat mendahului, padahal kita tak bisa memajukannya. Kita tak mau menerima ketenangan yang ditawarkan oleh waktu kosong. Bila demikian, makajangan katakan bahwa kita tak mempunyai waktu yang tenang dalam hidup kita, karena kita sendiri mengabaikannya begitu saja.

Tuesday, July 19, 2005

Stoper

Orang meminta anda untuk mengkritiknya, tetapi sesungguhnya yang ia inginkan adalah pujian. (Reginald Maudling)

Untuk setiap kritik yang anda lontarkan atas kinerja seseorang, pastikan anda memberinya empat penghargaan. (Bob Ottaviani)

Tukang kritik adalah seseorang yang tidak pernah sungguh-sungguh berangkat ke medan perang, tetapi paling belakang muncul untuk menembaki mereka yang luka-luka. (Tyne Daly)

Kehidupan itu sederhana

Secarik Motivasi:
Kalau kita tanyakan pada mereka yang kita anggap berhasil dalam hidupnya:bagaimana mereka merencanakan semua keberhasilan itu? Hampir dapat dipastikan mereka akan menjawab: tidak tahu. Sebagian besar malah mengatakan bahwa mereka sama sekali tak membayangkan hasil seperti ini. Sebuah jawaban yang jujur. Justru jika bukan itu jawabannya, kita boleh sedikit mengerutkan dahi tanda bertanya-tanya.

Kenyataannya, kita tak selalu bisa merancang hidup dalam sebuah cetak biru, serumit atau seteliti apa pun itu. Yang menyenangkan dalam hidup adalah seringkali hidup berjalan begitu sederhana, namun teramat kuat dan mendalam. Percayalah, kita tidak berjalan di atas rencana-rencana. Hidup mengalir diatas tindakan-tindakan kita. Jika anda menjajakan kue sepanjang jalan kota, anda akan mendapatkan penghasilan yang anda cari-cari. Itulah wajah kehidupan: sederhana!

10 Kesalahan Manager

Wolf J. Rinke, PhD, CSP

Ketimbang bertele-tele, kita langsung ke pokok persoalannya saja. Berikut ini adalah 10 kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh manajer, serta bagaimana kita bisa menghindarinya.

10--Tidak mempercayai karyawan.

Jika anda terus-menerus tidak mempercayai karyawan, anda hanya benar sebanyak 3% saja. Namun jika anda selalu mempercayai karyawan anda, sampai terbukti bahwa anda keliru, maka anda menghabiskan waktu anda sebanyak 97% untuk melakukan hal yang benar. Maka mengapa kita tidak melakukan hal yang benar saja? Mempercayai karyawan akan memberikan hasil yang luar biasa positif bagi organisasi anda.

9--Menghabiskan terlalu banyak waktu di kantor.

Dalam sebuah seminar, saya bertanya pada para manager: berapa di antara anda yang tak mempunyai masalah? Tentu saja, tak ada yang mengangkat tangan. Kemudian saya bertanya lagi: kepada siapa anda mencari jawaban? Jika anda menjawab: kepada customer dan karyawan, anda benar. Maka, mengapa anda lebih banyak menghabiskan waktu di kantor anda sendiri? Anda takkan mendapatkan jawaban apa-apa jika anda berdiam di kantor anda. Untuk mendapatkan jawaban atas persoalan, anda harus menghabiskan waktu setidaknya 66% untuk mempraktekkan management by walking around.

8--Memuaskan customer.

Jika anda berusaha memuaskan customer, anda akan segera terlempar dari bisnis anda. Mengapa? Karena hanya dengan melampaui harapan customerlah, customer akan mengingat anda dan perusahaan. Jika tidak, mereka akan melupakan anda dan tidak akan mempertimbangkan anda lagi. Mereka akan memilih produsen lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

7--Mencari-cari kesalahan karyawan.

Mungkin anda akan protes, bukankah ini adalah tugas manager? Memang benar,tapi jika anda berasal dari generasi tua manajemen, dan jika anda ingin merusak efektivitas anda sendiri. Alasannya: anda sebagai manajer semestinya tahu bahwa harapan-harapan anda baru akan tercapai dalam jangka waktu panjang. Jika anda ingin menyuntikkan energi tinggi dalam organisasi, semestinya anda memusatkan energi anda untuk memergoki karyawan melakukan hal yang benar. Maka, anda melakukan manajemen dengan penghargaan, bukan dengan perkecualian.

6--Menghabiskan banyak waktu dengan si biang kerok.

Coba perhatikan agenda anda selama beberapa hari ini. Jika anda menghabiskan waktu dengan si biang kerok perusahaan lebih dari 5% waktu anda, maka anda menyia-nyiakan waktu anda sana. Anda mendapatkan apa yang anda perhatikan. Jika anda hanya memperhatikan si biang kerok, anda akan mendapatkan biangkerok. Jika anda menghendaki kinerja perusahaan yang tinggi dan positif, anda harus menghabiskan sebagian besar waktu anda dengan orang-orang yang mampu mewujudkan hal tersebut.

5--Tidak banyak melakukan pelatihan dan pengembangan SDM.

Riset mengatakan bahwa perusahaan yang berkinerja tinggi justru mengalokasikan investasi mereka sebanyak 3,5-5% untuk pengembangan sumberdaya manusianya, melalui pendidikan dan pelatihan. Sebenarnya tidak ada hal yang ajaib dalam hal ini. Jika anda ingin perusahaan anda berjalan lebih baik, anda harus memiliki karyawan yang lebih baik pula.

4--Menumpuk-numpuk kekuasaan.

Jika anda ingin meningkatkan kekuasaan anda, anda justru harus menguasai seni membagi-bagikannya. Jika anda tidak berkenan membagikan kekuasaan, anda tidak memberi kesempatan orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Artikel diWall Street Journal tahun 1997, menunjukkan bahwa 30% karyawan merasa bahwa minat mereka diabaikan oleh manajer yang berkuasa mengambil keputusan yang mempengaruhi mereka. Angka ini melonjak dibanding tahun 1996, sebesar 25%. Ingat-ingatlah selalu untuk menekan pengambilan keputusan hingga ke level yang paling bawah.

3--Downsizing.

Kebanyakan manajer menyukai downsizing, alias penciutan organisasi. Mengapa,karena tampaknya inilah cara paling cepat untuk menaikkan laba perusahaan. Dengan demikian, manajer akan mendapatkan bonus lebih bsar. Aha! Melakukan penciutan untuk mendapatkan bonus? Riset menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan yang melakukan downsizing justru lebih tidak profitable. Study selama tujuh tahun yang dilakukan oleh Universitas Colorado membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan downsizing bisa melipat gandakan pendapatan selama 3 tahun. Tetapi, perusahaan sejenis yang tidak melakukan downsizing justru meng-empat lipat gandakan pendapatan mereka dalam periode yang sama. Intinya: perusahaan anda meraih competitive advantage melalui orang, bukan dengan mengusir mereka dari organisasi.

2--Membuat kerja tampak berat.

Apakah anda suka bersenang-senang? Tentu saja! Jadi, mengapa banyak manajer yang menjadikan pekerjaan sedemikian berat dan menyakitkan untuk dikerjakan. Lihat saja survey yang mengatakan bahwa 25% karyawan Amerika Serikat membenci pekerjaan mereka, 56% dengan terpaksa menerima pekerjaan mereka, dan hanya 19% yang mencintainya. Anda akan mencapai kinerja yang luar biasa melalui orang-orang yang biasa saja hanya dengan menjadikan pekerjaan tampak menyenangkan.

1--Memberi reward yang sama kepada setiap orang.

Kebodohan nomer satu yang dilakukan manajer adalah memberikan reward yang sama kepada setiap orang. Hal ini melanggar prinsip terutama dari manajemen:reward harus sesuai dengan kinerja. Jika anda melakukan prinsip ini, anda punya peluang untuk membentuk perusahaan sebagaimana yang anda inginkan. Maka, lihat lagi bagaimana rewarding system anda, lalu pastikan bahwa anggota team yang paling positif, energetik dan berkinerja tinggilah yang mendapatkan reward dan penghargaan yang paling baik dan paling tulus, dibanding sang biang kerok perusahaan anda.

Itulah 10 kesalahan dan kebodohan yang harus anda hindari jika anda ingin membangun organisasi yang lebih produktif dan positif. (23042002_
(Disadur dari: Wolf J. Rinke, PhD, CSP, Top 10 Stupidest Mistakes ManagersMake and How to Avoid Them)

Tips Memompa semangat berprestasi

Mengapa ada orang-orang yang mempunyai energi yang begitu besar untuk meraih sesuatu? Mengapa ada orang yang penuh gairah dalam menghadapi tantangan? Mengapa ada orang yang sangat ingin berprestasi? Terlepas dari apa motivasi seseorang itu meraih prestasi, mereka selalu mempunyai kesamaan, yaitu,mempunyai energi yang melimpah, berani menghadapi tantangan dan ambisi besar untuk diwujudkan. Itu kenapa banyak pakar perilaku berpendapat bahwa keberhasilan adalah sikap. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terus gigih meraih prestasi adalah kemampuannya untuk memompakan semanga tuntuk berprestasi. Berikut ada beberapa tips untuk memompakan semangat berprestasi.

1--Jadilah diri sendiri.

Kalau ambisi anda berprestasi adalah untuk mengalahkan orang lain, anda akan segera kehabisan energi positif dalam bekerja. Dorongan yang muncul lebih banyak bersifat negatif yang dapat mengganggu kejernihan pandangan anda.Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain. Kenali saja siapa diri anda,dan jadilah diri anda sendiri. Itu jauh lebih sehat bagi kepribadian anda.

2--Menyusun visi, target, dan skedul pencapaian.

Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan kedalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demiselangkah.

3--Belajar terus, dan berusaha mempunyai keahlian khusus.

Jangan berhenti belajar, namun tak perlu mempelajari semuanya. Kenali apa kekuatan anda untuk menjadi seorang ahli agar anda mampu menuntaskan pekerjaan dengan hasil yang baik. Anda akan merasakan kesenangan jika anda mampu menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya. Mempelajari semua hal memangbaik untuk menambah wawasan dan kebijakan, namun jika anda tak punya sebuah keahlian yang menjadi keunikan diri anda sendiri, maka anda takkan tahu apa yang ingin anda kerjakan dengan baik. Hanya karena anda ahli, anda akan menetapkan standar yang tinggi. Sedangkan, standar tinggi adalah salah satu kualitas dari seorang yang berprestasi.

4--Melakukan apa yang anda sukai.

Lakukan apa yang anda cintai. Ini akan menumbuhkan semangat dan kesenangan dalam setiap pekerjaan. Anda akan temukan bahwa keberhasilan bukan sesuatuyang ada di depan sana, namun berjalan seiring dengan apa yang andakerjakan.

5--Jangan menyia-nyiakan peluang.

Jangan terlalu banyak memikirkan masalah uang atau penghasilan yang anda peroleh. Jauh lebih penting anda memperoleh tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan anda. Lalu bersungguh-sungguh mengerjakannya. Pikirkan bagaimana anda bisa memperbaiki keadaan yang ada dalam tanggung jawab anda. Seringkali keberhasilan besar bersembunyi di balik sebuah peluang yang kelihatannya sepele.

6--Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.

Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat berangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.

7--Berbagi atas keberhasilan yang bisa diraih.

Tak apa jika anda ingin menikmati sebuah keberhasilan kecil yang bisa anda raih. Namun, jangan semata-mata melakukannya sendiri. Bagilah dengan orang lain. Berbagi kegembiraan justru melipat gandakan kegembiraan anda. Ucapan selamat yang diberikan orang lain pada anda sangat efektif untuk memompa semangat anda meraih yang lebih baik lagi.

8--Tidak bersedih atas kegagalan.

Satu hal yang sangat meruntuhkan semangat adalah kegagalan. Namun, mereka yang mempunyai keinginan berprestasi yang tinggi, kegagalan justru memacu mereka untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi. Terimalah kegagalan sebagaimana adanya. Buka kembali buku pelajaran anda, mungkin ada yang terlewatkan. Berlatih terus dan coba lagi. Keberhasilan selalu didahului oleh kegagalan. Itu mengapa orang bijak mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. (22042002)

Monday, July 18, 2005

Lakukan yg berguna meski sederhana

Hari ini coba cari barang, yang menurut anda paling sepele, di rumah anda.
Mungkin anda bisa mulai dari tutup tube pasta gigi yang tak terpakai.
Coba perhatikan bagaimana bentuknya. Anda akan temukan sebuah bentuk yang sangat menarik; ukuran yang pas dengan pegangan, desain yang mantab, dengan ulir dibagian dalam yang teliti dan tepat.
Pernahkah anda membayangkan, pasti ada seseorang yang bermalam-malam memikirkan bagaimana merancang barang sekecil itu agar bisa digunakan?
Pernahkah anda membayangkan juga, pasti ada orang lain yang berhari-hari bahkan berminggu-minggu menyiapkan cetakan, menguji sampai menghantarkannya ke hadapan anda.

Sebelum anda buang barang yang tampaknya beigtu sederhana, temukan sesuatu yang luar biasa yang menjadikannya terwujud dengan baik. Yaitu, sebuah usaha keras manusia. Usaha keras untuk menghadirkan barang yang bermanfaat bagi kemudahan dan kesejahteraan hidup kita. Dan, memang itulah tugas utama kita pada sesama: menjadi sesuatu yang berguna, meski apa yang kita lakukan itu tampaknya begitu sepele.

Rahasia kesuksesan

"Tuan, apa rahasia kesuksesan anda?" tanya seorang wartawan pada seorang presiden direktur perusahaan terkemuka.

"Dua kata."

"Apakah itu, tuan?"

"Keputusan tepat!"

"Lalu, bagaimana tuan bisa membuat keputusan tepat?"

"Satu kata."

"Apakah itu, tuan?"

"Pengalaman!"

"Lalu, bagaimana tuan bisa mempunyai pengalaman itu?"

"Dua kata."

"Apakah itu, tuan?"

"Keputusan salah!"

Smiley...! Apa arti benar dan salah? Kita bisa mengambil keputusan yang tepat, karena kita belajar dari sesuatu yang salah.

Tak usah malu berusaha

Mari kita lihat sekeliling. Ternyata yang namanya rejeki itu berasal dari mana pun datangnya, selama manusia mau berusaha. Seorang ibu mengayuh sepeda keluar masuk gang menjajakan dagangan. Pada akhir hari ia mengantungi beberapa lembar penghasilan untuk penghidupannya esok hari. Seorang lelaki berpanas-panas bekerja sebagai kuli aspal. Kulitnya hitam legam. Itu pun jadi penghidupan bagi diri dan keluarganya. Bahkan, seorang pemuda mengamen di persimpangan jalan demi sekeping dua keping uang logam, toh tak menyempitkan jalan bagi sesuap dua suap nasinya hari itu. Apa pun yang kita usahakan, selama keringat menetes, selama upaya ditegakkan, maka tak ada keraguan bagi datangnya rejeki pada kita.

Sayang banyak dari kita yang suka memilah-milah orang lain berdasarkan banyak sedikitnya penghasilan yang diperoleh. Padahal bukan itu persoalannya. Bukan pada berapa hasil yang kita kumpulkan, melainkan pada bagaimana upaya kita memperolehnya. Jangan luputkan pandangan dari satu pelajaran: yaitu, betapa pemurahnya semesta ini bila kita mau berusaha, dan sama sekali tak malu berupaya.

Pujian-pujian 1 menit

PUJIAN-PUJIAN SATU MENIT
Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D.

Adalah hal yang masuk akal, bahwa anda tidak dapat menjadi manajer yang efektif jika anda dan orang-orang anda tidak yakin akan apa yang diperintahkan kepada mereka untuk mereka lakukan. Namun, pekerjaan manajer satu menit belum selesai hanya karena anda telah menetapkan sasaran satu menit. Manajer satu menit tahu bahwa akan lebih mudah bagi karyawan untuk melakukan sesuatu dengan baik jika karyawan mendapatkan umpan balik yang jelas tentang cara karyawan melakukan sesuatu.

Segera setelah menetapkan sasaran satu menit, manajer satu menit mengadakan "kontak dekat" dengan karyawannya. Caranya adalah dengan mengamati aktivitas dengan sangat dekat. Manajer satu menit tidak pernah tampak sangat jauh dari karyawannya. Selanjutnya mereka memerintahkan karyawan untuk membuat catatan terinci mengenai kemajuan-kemajuan yang diminta. Pada awalnya mungkin karyawan akan merasa bahwa pekerjaannya sedang dimata-matai, namun inti dari "kontak dekat" ini adalah MANAJER SATU MENIT BERUSAHA MEMBANTU KARYAWAN MENCAPAI POTENSI PENUH DAN MENDAPATI KARYAWAN MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR.

Banyak manajemen, di saat mereka menerima karyawan baru, melakukan hal-hal berikut ini. Mereka menyambut karyawan baru dengan suka hati, mengajak berkeliling perusahaan, memperkenalkan dengan semua orang, mengantar ke tempat kerjanya, kemudian meninggalkan mereka sendirian. Manajemen mengamati karyawan baru itu, dan jika ia melakukan kesalahan, ia disikat. Ini adalah gaya kepemimpinan yang paling populer yang disebut dengan "tinggalkan lalu sikat" atau "tinggalkan lalu minta ia bekerja sebaik-baiknya". Tapi cara ini sama sekali tidak memberikan produktivitas baik.

Manajer satu menit menekankan pada hal yang positif. Mereka berusaha mendapati karyawan melakukan sesuatu dengan benar, untuk kemudian melontarkan "Pujian Satu Menit". Saat mereka mendapati karyawannya melakukan sesuatu dengan benar, mereka mendatangi dan berbicara pada karyawan mereka. Seringkali dengan menaruh tangan di bahu karyawan dengan sikap ramah. Mereka melakukan hal ini dengan penuh kepedulian, karena mereka tahu dengan tepat apa yang semestinya dipuji.

Mereka tidak serta merta menempatkan diri mereka pada posisi mereka sendiri, namun juga pada posisi karyawan. Karenanya, mereka menunjukkan sikap tulus dan kosisten. Dan ini sangat dihargai oleh karyawan mana pun. Itu semua dilakukan dalam waktu satu menit. Manajer satu menit tidak perlu memuji seseorang panjang lebar. Kepedulian dan ketulusan mereka jauh lebih berharga ketimbang panjang lebarnya kata-kata pujian.

Inti terpenting dari rahasia kedua dari Manajer Satu Menit adalah bahwa manajer yang efektif haruslah bertindak juga sebagai seorang pelatih yang baik. Mereka terus-menerus berusaha menumbuhkan potensi penuh dari karyawan, terutama bila karyawan menghadapi tugas-tugas baru. Kunci untuk melatih seseorang melakukan sesuatu tugas baru, pada mulanya, adalah menangkap mereka melakukan sesuatu yang kurang lebih benar sampai akhirnya mereka dapat belajar melakukannya dengan tepat. Sebenarnya kita menggunakan konsep pelatihan seperti ini di saat berhadapan dengan anak-anak dan hewan. Tetapi kita agak melupakannya bila kita berurusan dengan orang dewasa. Padahal hal ini sangatlah alamiah.

Dengan menjadi seorang pelatih yang baik, maka manajer satu menit selalu mempunyai orang-orang yang terbaik baginya. Itu juga berarti bahwa bukan hal yang mencemaskan bahwa jika banyak karyawan-karyawan terbaik mereka yang meninggalkan manajer satu menit untuk menjalankan operasinya sendiri. Justru dengan terjadinya perputaran karyawan, perannya sebagai pelatih telah dilakukan dengan baik.

Jadi memberikan pujian satu menit hanya buah dari sebuah usaha panjang yang dimulai dari mengamati karyawan dari dekat, meminta karyawan menilai kemajuan-kemajuan mereka sendiri, berusaha mendapati karyawan melakukan sesuatu dengan benar, memberikan umpan balik positif dan kemudian memberikan pujian satu menit. Anda tidak dapat memuji secara efektif dan tulus, jika anda tidak mengikuti seluruh proses kerja karyawan anda. Pujian satu menit adalah alat efektif untuk menumbuhkan potensi karyawan dan menjadikan karyawan merasa nyaman akan diri mereka sendiri.

Pujian Satu Menit dapat berhasil baik, jika anda:

1--Jauh-jauh hari mengatakan pada karyawan anda bahwa anda akan memberikan umpan balik pada mereka mengenai bagaimana cara mereka bekerja.

2--Memuji karyawan dengan segera.

3--Mengatakan kepada karyawan secara spesifik dan jelas tentang apa yang telah mereka lakukan dengan benar.

4--Mengatakan pada karyawan betapa senangnya perasaan anda atas pekerjaan mereka yang benar. Betapa hal ini sangat membantu organisasi dan karyawan lain dalam mencapai kemajuan.

5--Berhenti sejenak dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk merasakan betapa senangnya perasaan anda.

6--Menganjurkan mereka untuk melakukannya lebih sering lagi.

7--Berjabat tangan atau menunjukkan sikap tulus dan ramah bahwa anda mendukung kesuksesan karyawan dalam organisasi.

Monday, June 13, 2005

Sasaran-sasaran 1 menit

Rahasia pertama dari tiga rahasia menjadi manajer satu menit adalah penetapan sasaran-sasaran satu menit. Ini adalah pondasi dari manajemen satu menit.

Persoalan yang banyak dihadapi karyawan adalah kesulitan mereka untuk melihat sasaran yang harus dicapai. Banyak sekali kita melihat karyawan yang bekerja tanpa motivasi, memberikan hasil yang biasa-biasa saja, bahkan mereka dianggap sebagai orang sulit lagi menyusahkan. Tapi tak jarang diluar pekerjaan, mereka justru tampak sebagai seorang yang penuh keceriaan dan menyenangkan dalam mengerjakan kegiatan-kegiatannya.

Misal: ada karyawan yang tampak menyebalkan di kantor, justru sangat bergairah ketika bermain bowling di luar jam kantor. Mengapa? Alasannya sederhana saja, karena mereka mampu melakukan lemparan "strike". Mengapa mereka mampu melakukan "strike"? Karena mereka tahu secara jelas botol-botol bowling yang harus dijatuhkan. Botol-botol bowling itu adalah sasaran yang jelas. Dan, setiap orang selalu termotivasi untuk melakukan sesuatu, asal sesuatu itu jelas.Kembali ke analogi bowling tadi. Mengapa seseorang senang bermain bowling?Selain karena jalur lintasan dan bola-bola bolwing tampak jelas, mereka bisa mengetahui skor yang mereka dapat dari setiap pukulan, sehingga mereka tahu berapa bola lagi yang harus dijatuhkan. Dalam dunia manajemen, ini disebut sebagai umpan balik.

Umpan balik itulah yang menjadi motivator terbesar bagi karyawan. Umpan balik dapat berupa penilaian prestasi. Umpan balik ini menjadikan karyawan tampak baik. Bagi seorang manajer, umpan balik membuatnya menjadi manajer yang baik, karena dengan demikian ia mengetahui apa yang salah, apa yang benar, dan apa yang ada di tengah-tengah. Umpan balik atas pencapaian sasaran-sasaran ini membuat seorang manajer tahu karyawan mana yang jadi pemenang dan karyawan mana yang berpotensi untuk jadi pemenang untuk anda latih sehingga menjadi pemenang. Ini didasari pemahaman bahwa sesungguhnya setiap orang itu calon pemenang. Maka janganlah kita tertipu oleh penampilan mereka yang tampak kalah. Semua ini bertujuan agar setiap orang menjadi termotivasi sekaligus melakukan sesuatu yang produkti. Dan, semua ini bermula dari penetapan sasaran, penilaian prestasi dan perilaku yang sesuai dengan sasaran tersebut.

Apakah sasaran satu menit itu? Yaitu, sebuah sasaran yang berdasarkan pada tanggung jawab yang jelas. Seorang manajer satu menit selalu menjelaskan apa yang perlu dilakukan, atau apa yang disetujui oleh karyawannya untuk dilakukan. Lalu menuliskannya sebagai sebuah sasaran dan standar pencapaiannya dalam sebuah penjelasan yang tak lebih dari 250 kata. Sasaran itu harus bisa dibaca dalam satu menit. Sasaran itu harus disepakati bersama, dan dibuat rangkap dua. Satu untuk sang manajer, satu untuk karyawan. Dengan demikian mereka bisa memeriksanya secara periodik.

Manajer satu menit percaya bahwa 80% hasil kita, yang benar-benar penting, berasal dari 20% sasaran yang disepakati. Maka sasaran satu menit hanya mencakup bidang-bidang utama dari tanggung jawab karyawan. Namun begitu, manajer satu menit tidak berhenti hanya pada sasaran, ia juga berusaha menjelaskan apa dan bagaimana bentuk pelaksanaan yang baik. Yaitu, dengan mendorong karyawan untuk mencari pemecahan atas setiap persoalan yang dihadapinya sendiri.

Jika seseorang karyawan telah mendapatkan tanggung jawab, maka semestinya ia memutuskan sendiri demi tanggung jawabnya itu segala sesuatu yang harus dikerjakannya. Tidak ada alasan bagi seorang karyawan untuk menggantungkan keputusannya pada orang lain. Bukankah sasaran satu menit telah menjadi tanggung jawabnya sendiri. Maka dia harus memahami bentuk perilaku dan pencapaian yang diharapkan secara jelas.

Jadi, penetapan sasaran satu menit adalah:

1--Menyetujui sasaran-sasaran anda.

2--Melihat seperti apa perilaku yang baik itu.

3--Menuliskan setiap sasaran anda pada satu lembar kertas dengan menggunakan kurang dari 250 kata.

4--Membaca dan membaca ulang setiap sasaran, yang menuntut kurang lebih hanya satu menit setiap kali anda melakukannya.

5--Sekali-sekali sisihkan waktu satu menit setiap hari untuk melihat apa yang telah anda laksanakan,

6--Melihat apakah perilaku anda cocok dengan sasaran anda atau tidak.

Dengan demikian, manajer satu menit dimulai dengan menetapkan sasaran satu menit, yang harus dibaca setiap hari dalam waktu tak lebih dari satu menit, kemudian menilai perilaku sendiri apakah telah sesuai dengan sasaran tersebut, dan memecahkan persoalan dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
(Diresume dari: Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D. - The OneMinute Manajer)

Kita butuh Pemberani

Tentu anda harus mempertimbangkan rencana anda masak-masak. Anda juga harus memperhitungkan kemungkinan gagal dan berhasilnya rencana itu. Bahkan anda pun harus memikirkan langkah yang perlu diambil jika sesuatunya berjalan tak sesuai rencana. Tetapi, rencana hanyalah rencana. Ia tak mempunyai wajah apa-apa, selain angan-angan di atas kertas. Ia pun tak berada dimana-mana, kecuali dalam bayangan. Hanya butuh satu hal saja untuk mengubah semua rencana jadi kenyataan: tindakan!

Rencana bagaikan gambaran indah mengenai pemandangan yang terpantul di permukaan air telaga. Namun, ia bukan pemandangan itu sendiri. Kita pun takkan bisa mendaki di atasnya. Mereka yang memikirkan rencana adalah mereka yang mampu melihat peluang. Sedangkan mereka yang bertindak di atas rencana adalah mereka yang berani. Agaknya kita lebih membutuhkan pemberani, karena kita selalu akan menemukan lebih banyak peluang di setiap langkah kita, dibanding di atas kertas rencana belaka.

Friday, February 18, 2005

Pemimpin Adalah Pelaku

Di atas segalanya, pemimpin bertindak sebagai pelaku, dan mereka melakukan satu hal yang dapat mereka melakukan dengan sempurna, yaitu membuat perbedaan.

Selama bertahun-tahun, saya berdiskusi dengan puluhan, bahkan mungkin ratusan, pemimpin mengenai peran, saran-saran dan kinerja mereka. Saya telah bekerja dengan perusahaan manufaktur raksasa dan perusahaan kecil, dengan organisasi yang mencakup seluruh dunia. Saya telah bekerja dengan sejumlah eksekutif yang luar biasa cerdas dan sejumlah kecil yang biasa-biasa saja, dengan orang yang pandai berbicara soal kepemimpinan, dan dengan orang-orang yang tampaknya tidak pernah memikirkan diri mereka sebagai pemimpin atau setidaknya jarang berbicara soal kepemimpinan.

Pelajaran yang muncul jelas sekali. Pertama, adalah mungkin ada "pemimpinyang dilahirkan", namun jumlahnya terlalu sedikit untuk diandalkan. Kepemimpinan harus dipelajari dan dapat dipelajari. Namun, pelajaran besar kedua adalah bahwa "kepribadian kepemimpinan", "gaya kepemimpinan", dan"sifat kepemimpinan", sesungguhnya TIDAK PERNAH ADA. Di antara sekian banyakpemimpin efektif yang pernah saya temui dan bekerja sama selama setengah abad ini, sebagian mengunci diri di dalam kantor dan yang lainnya bergaul secara berlebihan. Sebagian (walaupun tidak banyak) adalah "orang yang baikhati", dan yang lainnya merupakan penganut disiplin yang keras. Sebagian bertindak cepat dan spontan; yang lainnya berulang kali mempelajari berbagai hal sehingga butuh waktu lama untuk mengambil keputusan. Sebagian bersikap hangat; yang lainnya tetap menjaga jarak. Sebagian segera membicarakan keluarga mereka; yang lain tidak pernah menyinggung apa pun selain tugas yang tengah dikerjakan.

Sebagian pemimpin sangat membosankan - meski hal ini tidak mempengaruhi kinerja mereka. Sebagian lagi berupaya menghilangkan jejak mereka ketika terjadi kegagalan - itu juga tidak mempengaruhi kinerja mereka sebagai pemimpin. Sebagian menjalani kehidupan pribadi yang sangat sederhana, bagaikan pertapa di padang gurun; yang lainnya suka pamer, suka mencari kesenangan dan terang-terangan menyebutkan hal itu pada setiap kesempatan. Sebagian adalah pendengar yang baik, namun di antara pemimpin yang paling efektif yang pernah bekerja dengan saya, ada juga beberapa orang penyendiri yang hanya mendengarkan suara hati mereka sendiri.

Satu-satunya sifat kepribadian yang sama-sama dimiliki pemimpin yang pernah saya jumpai adalah sesuatu yang tidak mereka miliki: mereka TIDAK memiliki KARISMA dan sedikit sekali yang menggunakan istilah itu maupun maknanya.

EMPAT HAL YANG HARUS DIKENALI

Semua pemimpin efektif yang saya jumpai, baik yang bekerja sama dengan sayamaupun yang semata-mata saya amati, mengetahui empat hal sederhana:

1--Satu-satunya definisi dari seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengikut. Sebagian orang adalah pemikir. Sebagian lain adalah nabi. Kedua peran itu penting. Namun, tanpa pengikut, tidak ada pemimpin.

2--Seorang pemimpin yang efektif bukanlah seseorang yang disukai atau dikagumi. Ia adalah seseorang yang pengikutnya melakukan hal yang tepat. Kepopuleran bukanlah kepemimpinan. Hasil adalah kepemimpinan itu.

3--Pemimpin sangat terlihat jelas. Oleh karena itu, mereka memberikan teladan.

4--Kepemimpinan bukanlah masalah peringkat, hak istimewa, gelar, atau uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab. Terlepas dari keragaman yang nyaris tanpa batas dengan menghormati kepribadian, gaya, kemauan, dan minat, pemimpin efektif bertingkah laku sangat mirip seperti ini:

a--Mereka tidak memulai dengan pertanyaan, "Apa yang saya inginkan?" Mereka memulai dengan bertanya, "Apa yang perlu saya lakukan?"

b--Kemudian mereka bertanya, "Apa yang dapat dan harus saya lakukan untukmembuat perbedaan?" Hal ini harus merupakan sesuatu yang perlu dilakukan sekaligus sesuai dengan kekuatan sang pemimpin dan gayanya yang paling efektif.

c--Mereka selalu bertanya, "Apa misi dan sasaran organisasi? Apa yang membentuk kinerja dan hasil dalam organisasi ini?"

d--Mereka sangat mentoleransi keragaman orang-orang dan tidak mencari jiplakan yang sama dengan diri mereka sendiri. Bahkan jarang sekali mereka bertanya, "Apakah saya menyukai orang ini atau tidak?" Namun, mereka sepenuhnya, dengan keras, tidak bertoleransi jika hal itu menyangkut kinerja, standar, dan nilai yang dianut seseorang.

e--Mereka tidak takut akan kekuatan rekan-rekan mereka. Mereka bangga akan kekuatan itu. Entah mereka pernah mendengarnya atau tidak, moto mereka adalah semua hal yang ingin dicantumkan oleh Andrew Carnegie di atas batunisannya: "Di sini terbaring seseorang yang menarik orang-orang yang lebih baik daripada dirinya untuk bekerja padanya."

f--Mereka memastikan bahwa orang yang mereka lihat di dalam cermin pada pagihari adalah jenis orang yang mereka inginkan. Dengan jalan ini mereka melindungi diri dari godaan terbesar yang dihadapi oleh seorang pemimpin:melakukan berbagai hal yang populer daripada yang tepat, dan melakukan hal-hal yang kurang penting, biasa-biasa, dan bermutu rendah.

g--Akhirnya, pemimpin efektif bukanlah pengkhotbah, mereka adalah pelaku. Pemimpin efektif mendelegasikan banyak hal baik. Mereka harus melakukannya atau mereka akan terbenam dalam setumpuk hal remeh. Namun, mereka tidak mendelegasikan satu hal yang dapat mereka lakukan dengan sempurna; satu-satunya hal yang akan membuat perbedaan, satu hal yang akan menetapkan standard, satu hal yang ingin orang-orang kenang dari mereka. Mereka melakukannya. Tidak masalah anda bekerja di organisasi seperti apa; anda akan menemukan peluang untuk belajar mengenai kepemimpinan dari semua organisasi, baik itu pemerintah, swasta, dan nirlaba. Saya menantang anda untuk bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan di dalam organisasi saya yang akan benar-benar membuat perbedaan? Bagaimana saya dapat sungguh-sungguh menetapkan teladan?"Saya juga berharap bahwa di kemudian hari anda akan melakukannya. (02042002)
(Disadur dari: Peter F. Drucker, Pemimpin Adalah Pelaku. Buku: A NewParadigm of Leadership, Editor: Ken Shelton. Penerbit: Elexmedia Komputindo)****************************************************************************
Stopper:
Kesalahan kita yang paling buruk adalah terlalu sibuk mengurusi kesalahan orang lain. (Kahlil Gibran)

Tak seorang pun bisa mencela atau mengutuk orang lain secara adil, karena tak seorang pun benar-benar mengenal orang lain. (Sir Thomas Bowne)

Jika anda tidak dapat mengatakan kebenaran tentang diri sendiri, anda tidak dapat mengatakan kebenaran tentang orang lain. (Virginia Woolf)

Pemimpin Yang Tumbuh Bersama-Sama Kita

Jelas sekali bahwa bukan tugas bagi seorang pemimpin untuk membangun sebuah kerajaan bagi dirinya sendiri. Tugas pemimpin yang paling utama adalah membuat sebuah perbedaan; perbedaan yang benar-benar dibutuhkan bagi lingkungan dimana ia tumbuh dan berkembang. Dan yang dimaksud dengan perbedaan bukanlah maju dari satu langkah menuju satu depa; melainkan melompat melintasi keterbatasan-keterbatasan, menyibak kekhawatiran akan kegagalan, serta menjelajahi imajinasi dan visi.

Karena itulah, yang kita dambakan bukanlah pemimpin yang tiba-tiba datang dari tempat yang jauh di sana. Namun, pemimpin yang lahir dari tanah dimana kita sama-sama belajar mengenai kehidupan; pemimpin yang tumbuh dari airdimana kita sama-sama meneguk pengalaman; pemimpin yang merekah dari udara dimana kita sama-sama menghirup suka duka. Perubahan terbaik hadir dari pemimpin yang menyemaikan jiwanya pada ladang tempat ia dan pengikutnya sama-sama mencangkul.

Hemat Saja Tenaga Anda Dari Pertengkaran

Percaya atau tidak, selalu saja ada orang yang berusaha mengambil keuntungan dari setiap pertengkaran yang anda kobarkan. Tak peduli apakah anda atau lawan anda yang kalah, tak segan-segan mereka mencari celah untuk menunggangi keadaan. Pertengkaran selalu lemah melemahkan. Meski anda memenangkannya, anda takkan pernah sungguh-sungguh memenangkan semuanya. Pasti anda kehilangan sesuatu, setidaknya pengendalian diri anda sendiri. Karenanya, tak ada yang dapat menarik keuntungan sebanyak-banyaknya, selain orang ketiga yang seolah berdiri di luar arena pertempuran.

Pepatah mengatakan, bila dua ekor gajah bertarung, pelanduk kecil mati ditengah-tengahnya. Namun, di kejauhan segerombolan burung pemakan bangkai yang cerdik menunggu dengan sabar kejatuhan salah satu gajah petarung. Bahkan mungkin mereka juga menunggu kejatuhan pelanduk-pelanduk kecil. Karena, mereka memang tak peduli pada siapa pun yang tersungkur. Bagi mereka, dalam pertengkaran selalu ada peluang untuk dimanfaatkan. Maka, secerdik-cerdiknya anda memenangkan pertengkaran, jauh lebih cerdik jika anda menghemat tenaga untuk memahami perbedaan.

Thursday, February 17, 2005

Tips Berkhayal Untuk Kesegaran Pikiran

Ada sebagian orang yang menganggap kegiatan berkhayal, berandai-andai atau berangan-angan adalah kegiatan melamun yang tidak ada gunanya. Kata mereka,jauh lebih berguna kalau kita menggunakan waktu untuk melakukan sesuatu yang nyata, ketimbang menerawang jauh dalam pandangan kosong. Lebih lanjut,mereka juga mengatakan bahwa orang yang suka berkhayal mempunyai persoalan kejiwaan.

Padahal, berandai-andai, berkhayal, atau berangan-angan adalah sebuah bentuk kegiatan pikiran yang normal terjadi pada setiap orang. Mulai dari anak-anak, orang dewasa sampai lanjut usia. Orang yang sehat jiwanya selalu berimajinasi. Berfantasi merupakan salah satu bagian dari pertumbuhan jiwa.Bahkan di sela-sela pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi, kita masih sempat terhanyut pada lamunan sejenak. Kalau anda menganggapnya itu sebagai penyimpangan pikiran yang membuang-buang waktu, maka itu bisa dibenarkan.Namun, bukankah dengan demikian pikiran bisa sedikit disegarkan? Berikut beberapa tips berkhayal demi kesegaran pikiran.

1--Berkhayal demi mengembangkan kepribadian anda.
Anak-anak adalah contoh bagaimana seseorang bisa menggunakan khayalan untuk mengembangkan kepribadian. Mereka sering berkhayal untuk menjadi tokoh hebat ini dan itu. Ini bukan sekedar hal kosong. Dalam kegiatan ini justru mereka sedang menyusun kepribadian mereka. Kita, sebagai orang dewasa pun dapat berkhayal untuk mengembangkan kepribadian. Karena kepribadian bukan hal yang telah mandeg begitu kita dewasa. Dengan berkhayal kita bisa menemukan ambisi atau cita-cita yang ingin kita wujudkan. Kita juga bisa mengenali sisi pribadi yang selama ini tersisihkan, seperti; keberanian, kreatifitas, danlain-lain.

2--Menolong menghadapi kenyataan.
Apa yang anda lakukan ketika terjebak dalam lalu lintas macet berkepanjangan? Tak perlu cepat-cepat menggerutu kesal. Cobalah anda berkhayal menemukan jalan alternatif lain berkelak-kelok yang bisa menghindari kemacetan. Jangan anggap itu sebagai hal yang tak mungkin. Bisa jadi jalan itu tepat di sebelah kiri anda. Jangan terkejut, jika ternyata banyak orang menemukan alternatif pemecahan atas persoalan yang sedang dihadapinya dengan cara berangan-angan, berkhayal atau berandai-andai. Berkhayal pun menolong kita menghadapi kenyataan.

3--Asah kreatifitas anda melalui imajinasi
Di era kemajuan ilmu fisika matematis sekarang ini, para pakar menyusun skema alam raya ini bukan hanya melalui serangkaian uji coba dilaboratorium. Justru mereka lebih banyak menggunakan imajinasi kreatif mereka. Bahkan sesuatu yang ilmiah pun tak begitu saja menolak khayalan. Semua orang berbakat dan kreatif menggunakan khayalan untuk menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang paling tak mungkin sekali pun.

4--Berangan-angan untuk membantu menyusun masa depan.
Siapa yang berkhayal menjejakkan kakinya di bulan, kelak akan menjejakkan kakinya di bulan. Ini bukan sekedar khayalan yang tak berguna. Ini adalah sebuah visi. Mungkin sebelum visi itu menjadi kenyataan, kita menganggapnya sebagai khayalan penuh bualan. Dalam visi, kita berusaha menyusun gambaran besar masa depan yang ingin kita raih. Inilah salah satu kekuatan khayalan.

5--Lakukan rekreasi mental dan pikiran.
Salah satu saran dari para ahli untuk mengatasi beban stres adalah melakukan rekreasi pikiran. Misal, dengan membayangkan kita dalam kondisi yang menyenangkan. Bukankah kegiatan semacam ini juga merupakan sebuah bentuk dari khayalan? Namun bukankah kita bisa menggunakannya untuk menenangkan pikiran? Jadi, mengapa anda harus selalu merasa bersalah dengan khayalan anda? Bahkan khayalan pun dapat digunakan untuk meneguhkan jiwa kita, disaat menghadapi kesulitan hidup. Ini sama sekali bukan untuk mengingkari kenyataan, namun untuk menemukan kekuatan diri.

6--Berdialog dengan diri sendiri.
Di saat melakukan instrospeksi diri, pada dasarnya kita berdialog secara imajinatif dengan diri kita sendiri. Khayalan dapat menjadi begitu positif jika kita mampu menggunakannya untuk menemukan sisi-sisi yang tersembunyi dalam diri kita yang mungkin selama ini takut kita ungkapkan. Dengank hayalan kita bisa menemukan keunikan diri kita, sehingga sedikit demi sedikit kita bisa mengenali diri kita lebih jauh lagi. Jadi, mengapa kita tak boleh berkhayal?

The One Minute Manager #2/5

RAHASIA 1: SASARAN-SASARAN SATU MENIT
Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D.

Rahasia pertama dari tiga rahasia menjadi manajer satu menit adalah penetapan sasaran-sasaran satu menit. Ini adalah pondasi dari manajemen satu menit.

Persoalan yang banyak dihadapi karyawan adalah kesulitan mereka untuk melihat sasaran yang harus dicapai. Banyak sekali kita melihat karyawan yang bekerja tanpa motivasi, memberikan hasil yang biasa-biasa saja, bahkan mereka dianggap sebagai orang sulit lagi menyusahkan. Tapi tak jarang di luar pekerjaan, mereka justru tampak sebagai seorang yang penuh keceriaan dan menyenangkan dalam mengerjakan kegiatan-kegiatannya.

Misal: ada karyawan yang tampak menyebalkan di kantor, justru sangat bergairah ketika bermain bowling di luar jam kantor. Mengapa? Alasannya sederhana saja, karena mereka mampu melakukan lemparan "strike". Mengapa mereka mampu melakukan "strike"? Karena mereka tahu secara jelas botol-botol bowling yang harus dijatuhkan. Botol-botol bowling itu adalah sasaran yang jelas. Dan, setiap orang selalu termotivasi untuk melakukan sesuatu, asal sesuatu itu jelas.

Kembali ke analogi bowling tadi. Mengapa seseorang senang bermain bowling?
Selain karena jalur lintasan dan bola-bola bolwing tampak jelas, mereka bisa mengetahui skor yang mereka dapat dari setiap pukulan, sehingga mereka tahu berapa bola lagi yang harus dijatuhkan. Dalam dunia manajemen, ini disebut sebagai umpan balik. Umpan balik itulah yang menjadi motivator terbesar bagi karyawan. Umpan balik dapat berupa penilaian prestasi. Umpan balik ini menjadikan karyawan tampak baik. Bagi seorang manajer, umpan balik membuatnya menjadi manajer yang baik, karena dengan demikian ia mengetahui apa yang salah, apa yang benar, dan apa yang ada di tengah-tengah.

Umpan balik atas pencapaian sasaran-sasaran ini membuat seorang manajer tahu karyawan mana yang jadi pemenang dan karyawan mana yang berpotensi untuk jadi pemenang untuk anda latih sehingga menjadi pemenang. Ini didasari pemahaman bahwa sesungguhnya setiap orang itu calon pemenang. Maka janganlah kita tertipu oleh penampilan mereka yang tampak kalah. Semua ini bertujuan agar setiap orang menjadi termotivasi sekaligus melakukan sesuatu yang produkti. Dan, semua ini bermula dari penetapan sasaran, penilaian prestasi dan perilaku yang sesuai dengan sasaran tersebut.

Apakah sasaran satu menit itu? Yaitu, sebuah sasaran yang berdasarkan pada tanggung jawab yang jelas. Seorang manajer satu menit selalu menjelaskan apa yang perlu dilakukan, atau apa yang disetujui oleh karyawannya untuk dilakukan. Lalu menuliskannya sebagai sebuah sasaran dan standar pencapaiannya dalam sebuah penjelasan yang tak lebih dari 250 kata. Sasaran itu harus bisa dibaca dalam satu menit. Sasaran itu harus disepakati bersama, dan dibuat rangkap dua. Satu untuk sang manajer, satu untuk karyawan. Dengan demikian mereka bisa memeriksanya secara periodik.

Manajer satu menit percaya bahwa 80% hasil kita, yang benar-benar penting, berasal dari 20% sasaran yang disepakati. Maka sasaran satu menit hanya mencakup bidang-bidang utama dari tanggung jawab karyawan. Namun begitu, manajer satu menit tidak berhenti hanya pada sasaran, ia juga berusaha menjelaskan apa dan bagaimana bentuk pelaksanaan yang baik. Yaitu, dengan mendorong karyawan untuk mencari pemecahan atas setiap persoalan yang dihadapinya sendiri.

Jika seseorang karyawan telah mendapatkan tanggung jawab, maka semestinya ia memutuskan sendiri demi tanggung jawabnya itu segala sesuatu yang harus dikerjakannya. Tidak ada alasan bagi seorang karyawan untuk menggantungkan
keputusannya pada orang lain. Bukankah sasaran satu menit telah menjadi tanggung jawabnya sendiri. Maka dia harus memahami bentuk perilaku dan pencapaian yang diharapkan secara jelas.

Jadi, penetapan sasaran satu menit adalah:

1--Menyetujui sasaran-sasaran anda.

2--Melihat seperti apa perilaku yang baik itu.

3--Menuliskan setiap sasaran anda pada satu lembar kertas dengan menggunakan kurang dari 250 kata.

4--Membaca dan membaca ulang setiap sasaran, yang menuntut kurang lebih hanya satu menit setiap kali anda melakukannya.

5--Sekali-sekali sisihkan waktu satu menit setiap hari untuk melihat apa yang telah anda laksanakan,

6--Melihat apakah perilaku anda cocok dengan sasaran anda atau tidak.

Dengan demikian, manajer satu menit dimulai dengan menetapkan sasaran satu menit, yang harus dibaca setiap hari dalam waktu tak lebih dari satu menit, kemudian menilai perilaku sendiri apakah telah sesuai dengan sasaran tersebut, dan memecahkan persoalan dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

(Diresume dari: Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D. - The One Minute Manajer)

Thursday, January 27, 2005

10 TIPS agar terbebas dari belenggu diri sendiri

1. Hadapi kenyataan: Mungkin saja yang menjadi "polisi tidur" penghambat jalan sukses anda adalah diri anda sendiri. Seringkali langkah tersulit membebaskan diri kita dari kesulitan adalah mengakui bahwa sebenarnya kita adalah biang keladi kesulitan. Karena itu, saat anda menghadapi masalah di jalan mencapai kesuksesan, pertimbangkan dengan hati-hati apakah anda merupakan sumber semua masalah tersebut.

2. Anda dapat melakukan apa yang anda inginkan. Namun bagaimanapun, anda mungkin tidak mampu melakukan semua yang anda inginkan. Belenggu kita adalah kita berusaha untuk melakukan semua hal dalam sekali waktu yang sama. Meski kita bekerja keras untuk melakukan segala hal, pada akhirnya kita hanya akan menyelesaikan sedikit hal saja. Yang kita perlukan sebenarnya adalah memusatkan perhatian pada satu atau dua proyek saja, karena hal ini justru meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan apa yang anda inginkan.

3. Agar mendapat gambar yang jelas, anda pelu fokus. Begitu anda mengetahui proyek-proyek mana yang akan anda kerjakan, anda harus memfokuskan diri pada apa yang benar-benar diperlukan untuk mengerjakannya. Susunlah rencana selangkah demi selangkah apa dan kapan anda harus mengerjakan.

4. Apa yang tertulis di atas kertas adalah rencana, sedangkan apa yang tertulis di kepala adalah mimpi. Beberapa orang segan untuk menuliskan rencana-rencana mereka. Menulis rencana di atas kertas merupakan langkah awal menuju pencapaian hasrat seseorang. Tanpa rencana tertulis, kebanyak orang akan memulai suatu proyek namun segera perhatiannya akan teralihkan oleh banyak hal kecil yang muncul kemudian.

5. Bila anda bergerak itu belum berarti maju. Gejala pasti anda dalam belenggu kesulitan adalah saat anda telah bekerja keras namun tidak jua mendekati titik sasaran. (Hal ini sering terjadi juga pada orang-orang yang tidak mau menyusun rencananya secara tertulis.) Agar anda dapat bergerak maju, anda harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada saat yang diperlukan pula.

6. Tidak memilih adalah pilihan. Penghalang jalan lain yang kita ciptakan sendiri adalah terlalu banyak memikirkan pilihan-pilihan sehingga membuat kita tidak melakukan apa-apa. "Saya bila melakukan A, B, atau C. Kalau begitu sebaiknya saya pikirkan baik-baik," begitulah angan-angan kita. Kemudian kita mulai merenungkannya, namun kita sama sekali tidak memutuskannya. Sebenarnya pada saat itu kita melakukan sesuatu, yaitu memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa. Tapi coba tebak apa hasilnya? Bila anda tidak melakukan apa-apa maka hasilnya pun bukan apa-apa.

7. Pusatkan pada apa yang akan berhasil. Beberapa orang sangat pandai mencari-cari alasan mengapa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Jangan melipatgandakan sesuatu yang akan berakibat negatif. Lipat gandakalah seuatu yang positif. Berkonsentrasilah pada apa yang akan berjalan baik bagi anda.

8. Bila tidak berhasil, jangan kerjakan. Salah satu pertanda "manusiawi" adalah "mengerjakan hal yang sama secara terus-menerus, namun mengharapkan hasil yang berbeda." Saya cenderung untuk menyatakan itu sebagai pertanda "humanitas". Terkadang banyak orang tidak mampu mengakui bahwa sesuatu tidak berjalan dengan semestinya karena alasan harga diri, "sudah dari sononya", atau sikap keras kepala. Jika itu adalah anda, maka terimalah moto baru: "Jangan lakukan!" Bila segala sesuatunya tidak berjalan, hentikan, setel kembali persenelling, baru kemudian bergerak maju.

9. Bila anda tidak tahu, mintalah pertolongan. Kita tidak dapat mengetahui segala hal. Kita pun tak kan mampu memecahkan semua persoalan. Ada banyak konsultan, penasehat, dan pembimbing yang dapat diajak kerja sama oleh anda untuk memecahkan persoalan anda. Mintalah pertolongan mereka.

10. Bila tidak membuat anda bahagia, jangan kerjakan. Melaju di jalur menuju
kesuksesan anda tidaklah mudah. Mungkin anda tidak mendapatkan keceriaan di setiap langkah anda sehingga membuat anda ingin kembali mundur ke garis start. Namun demikian, secara keseluruhan anda seharusnya merasa bahagia karena ini adalah jalan yang anda pilih. Bila anda tidak merasa bahagia maka anda perlu mengevaluasi tujuan anda atau bagaimana anda mencapai tujuan tersebut. (diadaptasi dari: 10 Tips to Getting Out of Your Own Way - Jim Allen)

CEO Tips #

CEO Tips # Menjadi seorang CEO (Chief Executive Officer) adalah angan-angan banyak manajer dan profesional. Tugas yang sangat menantang, tanggung jawab untuk mempersembahkan kejayaan bagi organisasi dan gaji serta fasilitas tinggi merupakan tipikal konsekuensi jabatan CEO. Namun bagaimana banyak CEO bisa semujur itu?

Serial CEO Tips # berusaha untuk mengumpulkan tips untuk kita yang hendak meraih kemajuan di dalam usahanya. Setiap tips yang disajikan secara mingguan berfokus pada tindakan-tindakan spesifik yang perlu dikembangkan atau larangan-larangan yang perlu dipatuhi. Diharapkan setelah menyelesaikan satu tips kita maju setapak sehingga mampu mengembangkan kemampuan, visi, keuletan, integritas, penghargaan pada atasan, bawahan, rekan dan diri anda sendiri, yang memang seharusnya dimiliki oleh para pemimpin.

Secara umum serial CEO Tips # merupakan saduran bebas atas buku "How to Become CEO" karya Jeffrey J. Fox. Bagaimanapun setiap ide dalam serial CEO Tips # ini bukanlah bagian dari kurikulum MBA. Oleh karena itu, meski cukup singkat, setiap ide disajikan secara blak-blakan, gamblang, mudah dibaca sehingga diharapkan dapat mengena.

CEO Tips #1
Jangan Biarkan Personalia Menentukan Karier Anda

Ada hasil survey yang cukup mengejutkan; yaitu ternyata cukup banyak manajer yang berpendapat bahwa bagian Personalia (atau Human Resource Develoment) dapat menentukan jenjang karier mereka. Dengan kata lain, perusahaan telah menyiapkan suatu "carrier plan" atau rencana besar untuk diri mereka. Para manajer itu mencontohkan apa yang terjadi di organisasi militer dan kepolisian. Kalau ini benar terjadi, maka adalah hal yang tak mungkin bagi seorang trainee yang tengah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dapat mengharapkan promosi kenaikan jabatan dari perusahaannya.

Padahal bukan itu yang terjadi. Perusahaan tak pernah menyusun rencana untuk karir CEO berikutnya.

Ini menunjukkan bahwa nasib dan perkembangan karir anda menjadi tanggung jawab anda sendiri. Anda memang harus mengetahui keinginan anda, mendesain rencana untuk mencapainya, serta menentukan ketrampilan dan keahlian fungsional yang diperlukan untuk mencapai posisi puncak dalam organisasi.

Singkatnya, untuk meraih semua keinginan anda itu, beban tanggung jawab sepenuhnya berada di pundak anda sendiri.

Feature # Person of Influence (5/11)

#5. MENDENGARKAN ORANG LAIN

Sungguh keliru bila kita menganggap dapat mempengaruhi orang hanya dengan berbicara banyak menumpahkan informasi kepada mereka. Jika anda mau membantu mereka atau mempunyai dampak positif pada orang lain, anda perlu belajar bagaimana mendengarkan mereka.

# Manfaat Mendengarkan

- Mendengar memperlihatkan respek.
Mendengarkan adalah bentuk sanjungan yang paling tulus. Setiap kali anda tidak menaruh perhatian pada apa yang dikatakan orang lain, anda mengirimkan pesan kepada mereka bahwa anda tidak menghargai mereka. Ketika anda mendengarkan orang lain, anda mengkomunikasikan bahwa anda menaruh respek pada mereka. Lebih dari itu, anda memperlihatkan bahwa anda peduli kepada mereka.

- Mendengar dapat membangun hubungan
Dale Carnegie pernah menasehatkan, "Anda dapat memiliki lebih banyak teman dalam dua minggu dengan menjadi pendengar yang baik daripada dua tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik pada anda." Dengan menjadi pendengar yang baijk, anda mampu berhubungan dalam berbagai tingkat dan mengembangkannya menjadi lebih kuat dan mendalam karena anda memenuhi suatu kebutuhan.

- Mendengar meningkatkan pengetahuan
Anda belajar banyak hal dengan mendengarkan orang lain. Ingatlahm telinga yang tuli adalah bukti pikiran yang tertutup.

- Mendengar akan menghasilkan ide
Jika anda memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan gagasan dan mendengarkan dengan pikiran terbuka, akan selalu ada aliran ide baru.
Walapun anda mendengar ide yang tidak akan berhasil, sekedar mendengarkan mereka sering dapat memercikkan gagasan lain yang kreatif pada diri anda sendiri dan oramg lain.

- Mendengar membangun loyalitas
Ada suatu yang aneh terjadi jika anda tidak membiasakan diri mendengarkan orang lain. Mereka akan mencari orang lain yang mau. Mendengarkan dengan baik akan menarik orang pada anda, yang kemudian mereka mungkin akan mengembangkan loyalitas yang kuat pada anda meski tidak resmi.

- Mendengarkan adalah cara terbaik untuk menolong orang lain dan diri anda sendiri
Mungkin mendengarkan sesuatu tidak bermanfaat bagi anda, namun akan sangat bermanfaat bagi orang yang anda dengarkan. Saat anda menjadipendengar yang baik, anda menempatkan posisi menolong orang lain sekaligus diri anda sendiri.

# Penghalang yang Lazim Saat Mendengarkan

- Terlalu menghargai kemampuan berbicara
Kebanyakan orang terlalu menghargai kemampuan berbicara dan kurang menghargai kemampuan mendengarkan. Ingatlah tak seorang pun berhasil menjual jika ia hanya mendengarkan diri sendiri.

- Kehilangan fokus
Setiap orang memiliki kemampuan berbeda untuk mendengarkan perkataan. Ada orang yang mampu berbicara sekitar 180 kata per menit, namun dapat mendengarkan 300 sampai 500 kata per menit. Perbedaan ini menyebabkan ketegangan sehingga pendengar kehilangan fokus. Biasanya orang akan mengisi kesenjangan komunikasi dengan mencari hal-hal lain untuk dikerjakan, seperti melamun, mengamati pembicara, dan lain sebagainya.

- Mengalami keletihan mental
Jika anda menghadapi keadaan yang sulit, anda harus menggali lebih banyak energi, berkonsentrasi, dan tetap terfokus agar menjadi pendengar yang efektif.

- Pembentukan stereotipe
Pembentukan stereotipe adalah kecenderungan mendengarkan apa yang kita harapkan dan bukan apa yang orang lain katakan. Kita senantiasa jatuh ke perangkap ini dalam kadar tertentu.

- Membawa muatan emosi pribadi
Hampir semua orang mempunyai saringan emosi yang mencegah untuk mendengar hal-hal tertentu yang dikatakan orang lain. Anda akan cenderung berreaksi kuat jika mendengar sesuatu yang seruap dengan pengalaman buruk anda.

- Asyik dengan diri sendiri
Barangkali penghalang yang paling berat untuk mendengarkan adalah keasyikan dengan diri sendiri. Jika anda tidak peduli siapa pun selain diri anda sendiri, anda tidak akan mendnegarkan orang lain. Ironisnya adalah ketika anda tidak mendengar, kerguian anda bahkan lebih besar ketimbang yang anda lakukan pada orang lain.

Monday, January 24, 2005

Gangguan dalam pengambilan keputusan

Mengambil keputusan merupakan bagian dari proses berfikir, yaitu suatu peristiwa yang berlangsung di dalam otak ketika orang mempertimbangkan, memahami, mengingat dan menalar tentang segala sesuatu. Sesuatu yang diputuskan akan dilakukan setelah menilai suatu keadaan, kenyataan atau peristiwa yang sedang dihadapi. Pengalaman, ingatan, standar moral dan tingkat kecerdasan seseorang menentukan mutu keputusan yang diambil. Semakin cerdas dan sarat unsur-unsur muatan di otak seseorang, semakin matang keputusan yang diambil. Mutu suatu keputusan ditentukan oleh siapa pengambil keputusannya. Kemampuan orang mengambil keputusan yang matang ditentukan
oleh segenap latar belakang pendidikan dan faktor ipoleksosbud yang dimilikinya.

Namun dari waktu ke waktu mutu pengambilan keputusan dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental pada suatu saat. Kondisi fisik dan mental dipengaruhi oleh suasana emosi, sosial maupun obat-obatan pada suatu saat tertentu. Fluktuasi mutu keputusan orang yang sama dari waktu ke waktu inilah yang perlu diwaspadai, jika suatu keputusan berdampak luas terhadap kepentingan orang banyak.

Jangan ambil keputusan saat sedang emosi.

Yang percaya bioritmik akan memilih hari baik kapan sebuah keputusan penting harus diambil. Yaitu saat kemampuan intelegensia melebihi unsur emosi. Atau pada jam-jam ketika kemampuan menalar kurang dipengaruhi unsur emosi.
Pengambilan keputusan ditempuh melalui sebuah proses berpikir. Proses berpikir sendiri dapat mengalami gangguan sehingga mutu pikirannya subnormal atau mungkin malah menyimpang. Sedang gangguan proses berpikir sendiri dapat berasal dari luar, seperti obat-obatan, zat adiktif, serta kondisi fisik dan sosial, selain berasal dari dalam diri sendiri. Dalam takaran kecil kafein, nikotin, teh, dan cola bersifat merangsang kerja otak, sehingga orang merasa jernih dalam berpikir. Mereka yang terbiasa minum zat yang tergolong stimulansia otak semacam ini, akan merasa sukar berpikir jika tidak dipacu dengan zat itu terlebih dulu. Namun dalam takaran yang tinggi zat tersebut justru berefek sebaliknya.

Kondisi fisik yang letih dan faktor sosial tertentu, pemakaian obat dan zat adiktif, dapat mengganggu satu atau lebih unsur dalam proses berpikir sehingga mutu berpikirnya di bawah normal. Demikian pula jika seseorang emosinya sedang memuncak dan pikirannya kalut, buah pikirannya sering tidak nalar dan irasional. Jenis-jenis obat tertentu yang diresepkan dokter dapat membangkitkan halusinasi, ilusi atau mengganggu persepsi serta penalaran.
Pemakaian narkotika, zat-zat sejenis dari jamur tahi kerbau, misalnya, dapat mengganggu bentuk, arus atau isi pikiran orang yang menggunakannya. Sehingga
keputusan yang diambilnya pun dapat rancu, tak rasional dan tidak realistik.

Keputusan yang bermutu itu mempertimbangkan pula unsur moral, unsur kemanusiaan, unsur matangnya pengalaman hidup yang membawanya ke dalam dimensi kebijakan. Semua ini merupakan bagian dari kemampuan mempertimbangkan. Kemampuan yang ini pun dipengaruhi oleh keadaan mental, kondisi fisik dan faktor sosial pada suatu saat. (diadaptasi dari: Tiara On Line September 1999 - Dr. Handrawan Nadesul)

****************************************************************************

STOPPER

# Anda bisa berdusta pada semua orang pada beberapa waktu, dan berdusta pada beberapa orang untuk selamanya, tapi anda tidak bisa berdusta pada semua orang untuk selamanya. (Abraham Lincoln)

# Pengetahuan adalah satu-satunya alat produksi yang tidak tunduk pada hukum keausan. (J.M. Clark)

# Kesulitan menimbulkan kemampuan untuk mengatasinya. (Oliver Wendell Holmes)

Feature # Person of Influence (4/11)

#4. MEMPERCAYAI ORANG LAIN

Kepercayaan kepada orang adalah kualitas penting dari seorang yang berpengaruh ketika bekerja dengan orang lain, namun ini adalah komoditas yang langka karena banyak orang tidak percaya pada diri sendiri dan banyak orang tidak mempunyai seseorang yang percaya pada mereka. Bahkan mereka baru mengetahuinya ketika seseorang percaya pada mereka. Namun bila anda memberikan kepercayaan pada mereka, maka mereka akan mengerjakan apa saja untuk memenuhi kepercayaan anda pada mereka.

Orang lain mungkin berhasil atau gagal untuk memenuhi harapan anda pada mereka. Jika anda menunjukkan sikap keraguan kepada orang lain, mereka akan membalas kurangnya kepercayaan anda dengan sikap sedang-sedang saja. Akan tetapi, jika anda percaya pada mereka dan mengharap mereka bekerja dengan baik, mereka akan menjalani pekerjaan ekstra dan mengerahkan usaha terbaiknya. John H. Spalding pernah menyatakan, "Mereka yang percaya akan kemampuan kita bertindak lebih daripada sekedar menstimulasi kita. Mereka menciptakan suasana agar kita lebih mudah untuk berhasil."

Jika anda tidak pernah mempercayai orang lain, ubahlah cara berpikir anda dan mulailah percaya pada orang lain. Hidup anda akan membaik dengan cepat.
Kepercayaan anda merupakan hadiah yang luar biasa. Berikan uang pada orang lain, maka uang itu habis dibelanjakan. Berikan sumber daya pada orang lain, maka sumber daya itu akan dimanfaatkan sepenuhnya. Berikan pertolongan pada orang lain, maka acapkali mereka mendapatkan diri mereka kembali ke tempat semula. Namun berikanlah kepercayaan anda, mereka akan menjadi yakin, bersemangat, dan percaya diri. Mereka termotivasi untuk mencapai sendiri apa yang mereka perlukan untuk berhasil. Dan akhirnya jika anda memberi mereka uang, sumber daya, dan pertolongan, mereka akan lebih mampi memanfaatkan semua itu guna membangun masa depan yang lebih baik.

Bagaimana menjadi orang yang percaya pada orang lain?

a. Percayalah kepada mereka sebelum berhasil.
Setiap orang memiliki benih kebesaran di dalam dirinya, walaupun benih itu sekarang mungkin masih tidur. Setiap kali anda percaya pada mereka, anda menyirami beih itu dan memberi kesempatan untuk tumbuh. Kepercayaan anda anda dorongan agar setiap orang berkembang pada waktunya.

b. Teguhkan kekuatan mereka.
Cara terbaik untuk memperlihatkan kepercayaan dan memotivasi orang adalah dengan memusatkan perhatian anda pada kekuatan mereka. Dengan demikian anda membantu mereka percaya bahwa mereka memiliki apa yang mereka perlukan untuk berhasil.

c. Sebutkan kesuksesan mereka di masa lalu.
Mungkin anda perlu untuk memberikan dorongan lebih lanjut agar mereka lebih
termotivasi. Tunjukkan bahwa mereka sudah berhasil baik di masa lalu dan itu akan melicinkan kesuksesan masa depan.

d. Tanamkan kepercayaan ketika mereka gagal.
Kepercayaan anda haruslah tetap utuh meski mereka gagal. Bukankah kegagalan adalah bagian dari kehidupan. Tunjukkan bahwa sukses adalah suatu perjalanan, suatu proses, bukan tujuan.

e. Rasakanlah beberapa kemenangan bersama-sama.
Tidak cukup sekedar mengetahui bahwa kegagalan adalah bagian dari gerak maju dalam kehidupan. Anda harus meyakinkan orang bahwa mereka sedang dalam kemenangan. Menang memang memotivasi.

f. Gambarkan sukses masa depan mereka.
Anda perlu menggambarkan bagaimana visi dan bentuk sukses masa depan mereka, karena itu akan membangun, memotivasi, dan memberikan alasan untuk terus maju.

g. Harapkan suatu tingkat kehidupan baru.
Sebagai orang yang berpengaruh, anda bertujuan menolong orang lain untuk melihat jauh ke depan dan mimpi mereka. Katika anda percaya pada orang lain, anda membantu mereka memperluas cakrawala dan memotivasinya pindah ke suatu tingkat kehidupan yang baru. Dan ini adalah soal sikap. Bila seseorang berubah sikap dari ragu-ragu menjadi keyakinan maka segalanya dalam hidup mereka akan berubah menjadi lebih baik.

****************************************************************************

STOPPER

# Jangan mengacaukan kebodohan dengan keberanian. (H Jackson Brown, Jr.)

# Semakin lantang ia menyombongkan jasa-jasanya, semakin cepat kami membereskan sendok makan kami. (Ralph Waldo Emerson)

Feature # Person of Influence (3/11)

#3. MEMELIHARA ORANG LAIN

Banyak orang keliru menganggap bahwa untuk menjadi orang yang berpengaruh mereka harus menjadi sosok yang berwibawa, bisa mengoreksi kesalahan orang lain, melontarkan kritik konstruktif. Padahal, apa yang dikatakan John Knox lebih dari empat ratus tahun lalu tetap berlaku, "Anda tidak dapat menimbulkan permusuhan sekaligus mempengaruhi." Inti proses pemeliharaan adalah perhatian tulus pada orang lain. Anda harus memiliki perasaan dan perhatian positif. Dengan demikian anda tidak boleh membenci, menghina, atau meremehkan mereka. Anda harus memberikan kasih dan rasa hormat. Memelihara orang lain adalah cara terbaik untuk membina hubungan dengan orang tersebut.
Hal ini tidak hanya memenuhi apa yang dibutuhkannya, memberinya kehidupan dan kekuatan, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan dan mengikuti anda. Dalam banyak hal perhatian yang anda berikan akan dikembalikan dengan loyalitas kepatuhan dan kasih sayang.

Memelihara berfokus pada memberi bukan menerima. Apa saja yang dapat kita berikan pada orang lain sebagai tanda pemeliharaan kita atas mereka?

a. Kasih
Sebelum melakukan apa pun bagi kehidupan orang lain, anda harus memperlihatkan kasih sayang pada mereka. Tanpa kasih, tidak mungkin ada hubungan, masa depan, dan kesuksesan bersama.

b. Respek
Bila kasih berfokus pada sikap memberi kepada orang lain, maka respek menunjukkan kesediaan untuk menerima dari mereka. Respek mengakui kemampuan atau potensi orang lain untuk memberikan kontribusi. Mendengarkan orang lain, mendahulukan kepentingan mereka menceminkan respek anda kepada mereka.

c. Rasa Aman
Orang enggan mempercayai anda dan mengeluarkan potensi mereka jika mereka khawatir tidak merasa aman bersama anda. Namun, ketika merasa aman, mereka berada dalam posisi untuk memberikan respon positif dan mengerjakan yang terbaik.

d. Pengakuan
Suatu kesalahan yang lazim, khususnya di kalangan pemimpin usaha, adalah kegagalan memberikan pengakuan dan memperlihatkan penghargaan kepada orang lain. Sulit bagi orang untuk mengikuti seseorang yang tidak menghargai mereka. Berilah pengakuan kepada orang lain di setiap kesempatan. Ini membangun dan memotivasi mereka.

e. Dorongan
Setiap orang memerlukan dorongan untuk menguatkan mereka. Tanpa dorongan seseorang dapat terhambat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Jika seseorang merasa didorong, ia dapat menghadapi hal-hal yang sulit dan mengatasi penderitaan yang luar biasa. Orang yang memberikan hadiah dorongan akan menjadi orang yang berpengaruih terhadap mereka.

Untuk jadi pemelihara, belajarlah menjadi orang yang memikirkan orang lain, mendahulukan orang lain. Itu memang tidak mudah. Hanya jika anda mempunyai perasaan damai dengan diri anda maka anda akan mampu memikirkan dan memberikan diri anda pada orang lain. Imbalan pemeliharaan ini sangat besar; misal, tumbuhnya nilai diri pada orang lain, kemudian mereka akan menjadi bagian dari kelompok, yang akan memunculkan perpektif yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, sehingga timbullah perasaan penting sehingga harapan pada anda. Di titik inilah anda menjadi orang yang berpengaruh.

Banyak orang merasa sulit mengasihi dan bersikap positif pada orang lain, terutama jika mereka hidup di lingkungan kerja yang tidak terlalu menyenangkan. Untuk itu anda perlu balajr bagaiman menjadi pemelihara yang alamiah. Ada ebebrapa cara yang dapat anda lakukan, yaitu:

1. Miliki komitmen kepada mereka. Buatlah komitmen untuk menolong orang lain. Kasih kepada orang lain seslalu menemukan caranya untuk menolong.

2. Percayalah kepada mereka. Berikan kepercayaan dan harapan anda kepada mereka.

3. Buatlah agar anda mudah ditemui. Anda tidak dapat memelihara siapa pun dari kejauhan. Anda hanya dapat melakukannya dari jarak dekat.

4. Beri tanpa syarat. Jangan membuat transaksi, berilah secara cuma-cuma.
Sadarilah bahwa suatu saat nanti, saat anda memandang kehidupan yang sudah lewat, anda akan merasa benar-benar hidup ketika anda mengerjakan hal-hal dengan semangat kasih.

5. Beri kesempatan. Berilah kesempatan tambahan untuk berhasil dan tumbuh.

6. Angkat mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuan tertinggi anda haruslah selalu menolong orang lain ke tingkat yang lebih tinggi untuk meraih potensi mereka.

****************************************************************************

STOPPER

# Jika ada sebuah bukit untuk didaki, jangan berpikir untuk menunggunya menjadi lebih kecil. (H Jackson Brown, Jr.)

# Tidak ada yang lebih sederhana daripada kebesaran. Memang, sederhana itu kebesaran. (Ralph Waldo Emerson)

# Apakah seorang teman itu? Teman adalah sesosok jiwa yang tinggal di dua tubuh. (Aristotle)

KODOK

Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan. Dua di antara kodok tersebut terjatuh ke dalam sebuah lubang. Sementara itu semua kodok-kodok lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalam lubang tersebut, mereka berkata pada ke dua kodok di bawah bahwa mereka lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok-kodok di pinggir lubang berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.

Ketika dia sampai di atas, ada kodok yang bertanya, "Apa kau tidak mendengar
teriakan kami?". Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok itu.

Pelajaran :

1. Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari.

2. Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat
membunuh mereka. Hati-hatilah dengan apa yang akan diucapkan.

Suarakan 'Kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'Kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan. Semua orang dapat mengeluarkan 'Kata-kata Kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputusasaanya, kejatuhannya, kemalangannya. Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh. Tuhan memberkati.

****************************************************************************

STOPPER

# Di dalam diri kita terdapat seorang bayi yang harus kita lindungi. Bayi itu adalah generasi mendatang. (Thich Nhat Hanh)

# Obat terpenting adalah cinta dan perhatian yang lembut. (Mother Teresa)

# Pertengkaran tidak akan berlangsung lama jika kesalahan hanya ada pada satu pihak. (La Rochefoucould)

Beban kepemimpinan

Kepemimpinan yang memenuhi sasaran, mengubah harapan menjadi tindakan, berasal dari konsep Kredibilitas x Kapabilitas. Pemimpin masa depan harus dapat dipercayai secara pribadi. Pemimpin yang berhasil memiliki kebiasaan, nilai, sifat, dan kemampuan pribadi untuk melahirkan kepercayaan dan keterikatan dari orang-orang yang menerima arahan mereka. Mungkin salah satu contoh terbaik dari kredibilitas pribadi adalah kepemimpinan Mahatma Gandhi yang menyatakan "Hidup saya adalah pesan itu sendiri." Ia mengatakan, "Anda harus mengamati hidup saya, bagaimana saya hidup, makan, duduk, berbicara, dan berperilaku secara umum. Semua itu adalah agama saya" (dikutip dari Keshavan Nair, "A Higher Standrad of Leadership", 1994). Gandhi mengatakan bahwa hidup pribadinya memberi kredibilitas yang memungkinkannya menjadi
pemimpin yang berhasil.

Pemimpin masa depan yang berhasil harus mampu menciptakan kapabilitas organisasi. Kapabilitas berasal dari pemimpin yang dapat membentuk, menstruktur, melaksanakan, dan memperbaiki proses organisasi untuk memenuhi sasaran bisnis. Banyak pemimpin besar yang mampu mebentuk organisasi. Salah satunya Rich Teerlink, Harley Davidson, yang berhasil menciptakan organisasi ampuh melalui pelatihan dan pengorganisasian karyawannya. Menurutnya organisasi yang ampuh berasal dari karyawan yang lebih berbakat dan lebih merasa terlibat.

Dalam model sederhana, seorang pemimpin harus melahirkan kredibilitas pribadi dan menciptakan kapabilitas organisasi. Secara pribadi, pemimpin harus belajar untuk dapat dipercayai, mengembangkan kebiasaan baik, menjalani hidup berbudi, dan membangun karakter bermoral. Semua sifat terhormat dan bermanfaat. Namun, bagi pemimpin masa depan hal itu tidaklah cukup. Pemimpin berbakat harus mampu menggerakkan sumber daya, membentuk visi, merancang proses dan sistem, dan megembangkan pertanggungjawaban. Mereka menyelaraskan dan menyesuaikan organisasi. Kedua dimensi ini harus menjadi landasan bagi tuntutan kepemimpinan masa depan. Pemimpin yang menunjukkan kredibilitas dan kapabilitas akan melahirkan semangat kerja dan kinerja, pemecahan masalah dan hasil, kertikatan dan kemampuan. Mereka
adalah individu yang berkepribadian kuat dan juga membangun organisasi yang
kuat. Berarti keberhasilan suatu organisasi tidak tergantung pada karakter
organisasi itu, tetapi tergantung pada pemimpinnya.

Ada lima langkah yang diperlukan pemimpin untuk mengalihkan harapan menjadi tindakan pada tingkat individu (pembangunan kredibilitas) dan organisasi (pembangunan kapabilitas):

1. Penilaian (assessement). Pemimpin perlu menilai kekuatan dan kelemahan pribadi dan organisasinya. Penilaian yang jujur membantu mereka melihat dunia sebagaimana adanya. Dengan demikian mereka dapat mengenali diri dan organisasi yang diperlukan untuk mencapai kemajuan.

2. Penentuan (articulation). Pemimpin perlu menentukan sasaran dan arah pribadi dan organisasi mereka. Misi pribadi dan visi organisasi merupakan sarana yang berguna bagi penentuan arah.

3. Alokasi (allocation). Pemimpin perlu mengalokasikan sumber daya pribadi, meliptui waktu dan keterjangkauannya, dan sumber daya organisasi, melalui
pelatihan, pembentukan tim, rekayasa ulang, dan berbagi informasi dapat
menjadi sarana alokasi semangat organisasi.

4. Perhatian (attention). Pemimpin perlu memusatkan perhatian, memiliki
semangat prioritas dan juga pada mereka yang minatnya mungkin tidak bisa
dipenuhi oleh aturan mayoritas. Pemimpin membantu organisasi memusatkan
perhatian dengan merinci beberapa prioritas kunci, mengejar prioritas itu
tanpa lelah, dan mmebangun budaya organisasi untuk memecahkan masalah.

5. Pertanggungjawaban (accountability). Pemimpin harus memusatkan tanggungjawabnya. Tanpa proses "umpan balik dan membuat laporan", sasaran pribadi hanya menjadi impian, bukan kenyataan. Sama hanlnya dengan membangun sistem kinerja manajemen. Dalam sistem seperti ini, perilaku organisais yang diharapkan dan bisa dimintai pertanggungjawaban menjadi sangat penting.

Kredibilitas pribadi dan kapabilitas organisasi merupakan faktir utama yang
menggerakkan proses itu. Mengalihkan harapan menjadi tindakan merupakan tugas pemimpin. (diadaptasi dari: Kredibilitas x Kapabilitas - Dave Ulrich)

****************************************************************************

STOPPER

# Kunci sukses adalah pergi ke toko dan mendengarkan apa yang harus disampaikan oleh rekan kerja. Sangat penting bagi setiap orang untuk terlibat. Ide-ide terbaik kami datang dari para klerk dan penjaga gudang. (Sam Walton)

# Jangan pikirkan bagaimana menghindari godaan, karena saat anda dewasa ia akan menghindarimu. (The old Farmer's Almanac)

# Manusia memiliki satu kesamaan: mereka semua itu berbeda. (Robert Zend)

Feature # Person of Influence (2/11)

#2. MEMILIKI INTEGRITAS PADA ORANG LAIN

Integritas, menurut Webster's New Universal Unabridged Dictionary, adalah "kepatuhan pada prinsip moral dan etika; kekuatan karakter moral; kejujuran." Integritas merupakan kekuatan untuk senantiasa memegang teguh
prinsip-prinsip moral dan etika. Integritas adalah dasar tempat dibangunnya banyak kualitas lain, seperti rasa hormat, martabat, dan kepercayaan.
Sedemikian pentingnya peranan integritas dalam hubungan pribadi maupun bisnis, dapat dilihat dari hasil studi UCLA Graduate School of Management dan Korn Ferry International atas 1300 eksekutif senior, dimana tujuh puluh satu persen dari mereka mengatakan bahwa integritas adalah kualitas yang paling dibutuhkan untuk berhasil dalam bisnis. Studi itu menyatakan pula bahwa meski banyak kesalahan dan penghalang yang dapat diatasi oleh seseorang yang ingin naik ke puncak organisasi, ia hampir tak pernah mampu menaiki tangga organisasi jika ia mengkompromikan integritasnya dengan menghianati sebuah kepercayaan.

Oleh karena integritas merupakan hasil olah batin (inner) diri maka integritas tidak dipengaruhi oleh keadaan. Integritas lebih merupakan komitmen pada karakter "dalam" ketimbang penampilan luar. Dengan demikian integritas tidak boleh disamakan dengan reputasi. Memang benar, reputasi yang baik sangat berharga, namun reputasi yang baik seyogyanya muncul karena cermin karakter seseorang. Jika reputasi yang baik dianggap sebagai emas, maka integritas merupakan tambang emas. Perbedaan antara reputasi dan integritas dapat digambarkan dengan kalimat, "Integritas akan mengurusi diri saya, namun reputasi mengurusi dirinya sendiri."

Lalu apa manfaat integritas dalam hubungan anda dengan orang lain?
Integritas memungkinkan orang mempercayai anda. Tanpa kepercayaan, anda tak
memiliki apa-apa. Kepercayaan adalah satu faktor terpenting dalam hubungan
pribadi dan profesional. Kepercayaan adalah perekat yang menyatukan orang banyak. Kepercayaan adalah kunci untuk menjadi orang berpengaruh. Jika dulu banyak orang beranggapan bahwa orang lain mempercayai anda hingga terjadi sesuatu yang menggoyahkan kepercayaan itu. Kini, sebaliknya, anda harus membuktikan bahwa diri anda layak dipercaya lebih dahulu. Kepercayaan datang dari orang lain hanya jika anda memperlihatkan karakter yang kokoh. Inilah yang membuat integritas begitu penting jika anda ingin menjadi orang yang berpengaruh.

Perhatikan dan kembangkan kualitas-kualitas integritas berikut, bila anda ingin menjadi orang yang berpengaruh:

- Teladankan karakter yang konsisten.
Kepercayaan yang kuat dapat tumbuh hanya jika orang dapat mempercayai anda sepanjang waktu.

- Gunakan komunikasi yang jujur.
Agar layak dipercaya, anda harus berkata jujur; kata-kata dan tindakan anda haruslah sama.

- Hargai keterusterangan.
Orang akan mengetahui kekurangan anda meski disembunyikan. Akan tetapi, jika anda jujur dan mengakui kelemahan, mereka akan menghargai integritas anda.
Mereka pun akan mampu berhubungan dengan anda secara lebih baik.

- Teladankan kerendahan hati.
Orang takkan mempercayai jika mereka melihat anda digerakkan oleh ego, kedengkian, atau keyakinan seolah anda lebih baik dari orang lain.

- Perlihatkan dukungan pada orang lain.
Tak ada yang menampilkan karakter yang lebih baik dibanding keinginan anda untuk mendahulukan orang lain.

- Penuhi janji.
Cara pasti untuk merusak kepercayaan orang lain adalah melalaikan komitmen dan janji anda.

- Miliki sikap melayani
Anda ditempatkan di dunia ini untuk melayani bukan untuk dilayani.
Memberikan diri dan waktu anda pada orang lain memperlihatkan bahwa anda peduli pada mereka. Orang yang memiliki integritas tinggi adalah pemberi bukan penerima.

- Doronglah partisipasi dua arah dengan orang yang anda pengaruhi
Ketika anda menjalani kehidupan yang penuh integritas, orang akan mendengarkan dan mengikuti anda. Ingat, bahwa tujuan pengaruh bukanlah manipulasi, melainkan partisipasi. Bila anda menyertakan orang lain dalam hidup dan kesuksesan anda, maka anda benar-benar sukses secara permanen.

Feature # Person of Influence (1/11)

PENDAHULUAN

Person of Influence # Editor berusaha meringkas sebuah buku karya John c. Maxwell berjudul "Becoming a Person of Influence" yang telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Harvest Publication House, cetakan pertama tahun 1999, dengan judul "Menjadi Orang Yang Berpengaruh". Tentu pertanyaannya bukanlah mengapa buku ini, bukan yang lain, namun seberapa banyak kita bisa menyerap hal-hal baru yang dapat meningkatkan ketrampilan kita menjadi seorang yang efektif dalam berhubungan dengan orang lain. Sebagaimana catatan Zig Ziglar, "Kita semua mempunyai hasrat untuk membuat perbedaan yang menentukan dunia kita. Buku ini memberikan apa yang anda butuhkan untuk benar-benar keluar dan mengerjakannya. Apakah anda seorang pemimpin yang sudah mapan atau seorang pemula yang memiliki potensi, buku ini dapat membantu anda menjadi orang yang berpengaruh."

***

#1. Pendahuluan

Pada dasarnya setiap orang memiliki pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Tak jadi soal siapakah anda atau apa pekerjaan anda. Seorang presiden mempunyai pengaruh luar biasa atas jutaan orang, tidak hanya di negaranya sendiri tetapi juga di seluruh dunia. Seorang artis seringkali mempengaruhi sebuah generasi hingga bertahun-tahun. Bahkan seorang guru di sekolah kecil pun mempunyai pengaruh bagi sekelompok muridnya.

Jadi, sesungguhnya jika anda berhubungan dengan orang lain, anda adalah orang yang berpengaruh. Semua yang anda kerjakan baik di rumah, sekolah, tempat kerja, perkumpulan ibadah menimbulkan dampak pada kehidupan orang lain. Ini perlu disadari karena, jika anda ingin menjadi seorang pemimpin yang berhasil maka anda harus dapat mempengaruhi bawahan anda secara baik pula.

Pengaruh memang aneh. Meski kita menimbulkan pengaruh pada hampir setiap orang di sekeliling kita, namun tingkat pengaruh itu tidak sama. Bila anda berhubungan dengan seseorang maka orang itu akan memberikan respon sesuai dengan tingkat pengaruh yang anda berikan pada mereka. Perhatikan jika anda sudah menikah dan mempunyai dua anak, seorang anak mungkin memberi respon yang sangat baik pada diri anda, namun anak yang lain justru memberi respon yang lebih baik pada pasangan anda. Ini baru menyangkut hubungan dalam keluarga, bayangkan bagaimana beragamnya tingkat respond dan pengaruh yang anda timbulkan di masyarakat yang lebih luas.

Pengaruh anda bisa positif atau negatif. Ini berarti anda harus berpikir bagaimana menggunakan pengaruh anda. Biasanya kita mengenal bagaimana pengaruh yang kita rasakan dari orang terdekat dalam hidup kita, positif atau negatif, untuk kebaikan atau kejahatan. Namun, kadang-kadang kita mengabaikan dampak yang dapat kita timbulkan pada orang lain. Tatkala kita berinteraksi dengan keluarga, rekan sekerja atau tetangga, maka hidup kita bersentuhan dengan kehidupan orang lain. Tentu saja pengaruh anda pada anggota keluarga lebih besar ketimbang pada orang asing yang anda jumpai.
Namun perhatikan, bahwa jika anda memiliki jabatan tinggi maka anda mempengaruhi juga orang-orang yang tidak anda kenal.
Saat anda naik ke tingkat pengaruh yang lebih tinggi dan menjadi pengaruh aktif, anda dapat menimbulkan pengaruh positif pada orang lain dan menambah nilai kehidupan mereka. Anda mungkin hanya mempengaruhi dua atau tiga pekerja saja. Atau anda memiliki pengaruh yang sangat luas. Tapi, jumlah orang bukan hal yang terpenting. Yang paling penting adalah bahwa pengaruh anda tidak statis. Walaupun anda pernah memiliki pengaruh negatif di masa lalu, anda dapat berusaha keras untuk membalikkannya dengan membuat dampak positif. Jika tingkat pengaruh anda relatif rendah sampai sekarang, anda dapat menaikkannya dan menjadi orang berpegaruh untuk menolong orang lain.
Dan, buku ini berusaha membantu anda menjadi orang yang berpengaruh, tidak peduli sampai di mana tahap kehidupan anda sekarang atau apa pekerjaan anda. Anda dapat memiliki dampak yang sangat positif pada kehidupan orang lain. Anda dapat menambahkan nilai yang luar biasa pada kehidupan mereka. Apa pun mimpi anda dalam hidup ini, jika anda ingin menimbulkan dampak, maka anda harus menjadi orang yang memiliki pengaruh.

Ada sepuluh hal yang mencirikan orang berpengaruh:
- Memiliki integritas pada orang lain
- Memperhatikan orang lain
- Mempercayai orang lain
- Mendengarkan orang lain
- Memahami orang lain
- Mengembangkan orang lain
- Menunjukkan arah bagi orang lain
- Berhubungan dengan orang lain
- Melengkapi orang lain
- Menjadikan orang lain berpengaruh pula

Persembunyian hakikat diri manusia

Pada suatu hari Tuhan mengumpulkan seluruh binatang di penjuru bumi dan berkata, "Aku bermaksud menyembunyikan sesuatu dari manusia sampai mereka siap untuk mengetahuinya."

Para binatang itu bertanya-tanya keheranan,"Apakah itu, wahai Yang Maha Pencipta?"

Tuhan menjawab, "Pengetahuan atas hakikat diri mereka"

Kata Elang, "Berikan pada hamba, hamba akan menerbangkannya ke bulan"

Jawab Tuhan, "Jangan. Suatu hari mereka akan pergi ke sana dan menemukannya."

Kata Ikan Paus, "Biarkan hamba yang menyembunyikan jauh di dasar lautan."

Jawab Tuhan, "Jangan. Suatu saat mereka akan pergi ke sana pula."

Kata Banteng, "Kalau begitu hamba akan menguburkan di padang rumput."

Jawab Tuhan,"Tidak. Mereka akan membabat padang rumput dan menemukannya."

Akhirnya seekor Tikus Mondok yang selamanya hidup di perut bumi, berpenglihatan rabun, namun dapat melihat dengan jelas melalui mata hatinya, berkata, "Sembunyikan saja di dalam diri mereka sendiri."

Dan Tuhan pun berkata, "Ya! Sudah Aku lakukan!"

Pojok Renungan:
Jika demikian kemana lagi kita akan mencari pemahaman atas hakikat diri manusia selain menengok ke dalam diri kita sendiri? (diadaptasi dari: Legenda Sioux - Afterhours Inspirational Stories)

Asumsi-asumsi baru kepemimpinan masa depan

Untuk mengalihkan harapan menjadi tindakan, asumsi mengenai pemimpin masa depan harus berubah dalam lima cara:

#a. Dari Kepemimpinan di Puncak Perusahaan ke Kepemimpinan Bersama

Kebanyakan tulisan dan buku mengenai kepemimpinan menyoroti peranan CEO atau pemimpin puncak sebagai pemimpin yang mewujudkan harapan menjadi tindakan.
Namun, pahlawan bisnis masa depan akan terdiri dari atas pemimpin yang tidak banyak disebut namanya, yang biasanya mengalihkan harapan menjadi tindakan di dalam kehidupan perusahaan sehari-hari. Secara diam-diam dan konsisten, mereka bekerja lebih banyak dan melayani pelanggan melebihi harapan pelanggan. Mereka adalah manajer menengah yang mempekerjakan dan memperhatikan karayawan tanpa banyak bicara. Pemimpin masa depan akan kurang terlihat dan dikenali masyarakat, tetapi bagi pelanggan masing-masing mereka terasa sekali penting.

#b. Dari Kejadian Sekali Menjadi Proses Berkesinambungan

Kepemimpinan seringkali hanya dibutuhkan saat rapat pemimpin, keputusan strategis atau kegiatan lain yang ditimbulkan oleh suatu kejadian, atau yang membutuhkan kehadiran simbolik. Di masa datang kepemimpinan perlu mengubah hal tersebut menjadi suatu proses berkesinambungan. Pemimpin masa depan harus menguasai cara melibatkan karyawan dan membuat keputusan dalam pertemuan staf, mendatangi tempat kerja, melakukan komunikasi setiap hari dengan kelompok karyawan.

#c. Dari Juara Individual ke Kemenangan Tim

Dalam dunia yang makin saling tergantung ini, kepemimpinan harus lebih banyak diciptakan melalui pertalian ketimbang hasil individual. Pemimpin masa depan harus menguasai cara membentuk tim dan belajar bekerja sama tanpa batas dengan tim. Keberhasilan di masa depan akan lebih banyak berasal dari tim yang berbagi sumber daya dan yang belajar mengatasi ambisi pribadi demi keberhasilan tim. Untuk menyadari hal itu, pemimpin harus mampu bekerja sama melalui tim ketimbang memberi arah dengan aturan-aturan.

#d. Dari Pemecah Masalah ke Perintis

Secara tradisional pemimpin diajar untuk menjadi pemecah masalah, memnentukan secara jelas ke mana tujuan mereka dan memastikan bahwa semua langkah telah dirinci sampai akhir sebelum bertindak. Karena perubahan yang sangat cepat, hasil akhir di masa mendatang tidak pernah tepat. Karena itu, pemimpin harus menentukan arah, mengambil langkah-lagkah menuju arah itu dengan keyakinan selalu membuat kemajuan. Pemimpin masa depan haruslah menjadi perintis yang berani mengambil resiko, menciptakan alur baru, membentuk pendekatan baru pada masalah lama, dan memiliki nilai dan keyakinan kuat yang menggerakkan tindakan mereka.

#e. Dari Pemikian Unidimensional ke Paradoksal

Dalam dunia masa depan, pemimpin harus mau belajar hidup dengan menguasai paradoks yang terus muncul. Paradoks itu menuntut pemimpin untuk memenuhi tuntutan yang seringkali berbeda, misal; dapat memuaskan pelanggan dan karyawan, memotong biaya juga mengembangkan bisnis, melakukan inovasi produk baru sekaligus meningkatkan pangsa produk lama, memenuhi pasar lokal sekaligus menanggapi kondisi global. Ini berarti pemimpin masa depan harus belajar hidup dalam ketidakjelasan dan menyeimbangan persaingan tuntutan.

Itulah asumsi-asumsi baru tentang kepemimpinan masa depan, dimiliki bersama,
terlibatkan dalam proses berkesinambungan, fokus pada kemenangan tim, menjadi perintis dan menerima paradoks. Asumsi ini akan memaksa pemimpin untuk belajar, menghilangkan yang tidak perlu, dan belajar kembali terus-menerus. Apabila pemimpin menerima aplikasi asumsi ini, mereka dapat menanggapi tantangan kepemimpinan abad baru ini. (diadaptasi dari: Kredibilitas vs Kapabilitas - Dave Ulrich)

Visi harus didukung tindakan nyata

Visi dibangun di atas pondasi kokoh. Tak ada jalan pintas antara hari ini dan esok. Tujuan-tujuan dicapai melalui perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan.

Renungan:

Menciptakan visi dan menetapkan tujuan adalah tugas utama para pemimpin. Mereka mewujudkan pemikiran, mempertemukan berbagai sudut pandang anggota tim, dan memberikan pengarahan pada karyawan. Para pemimpin juga bertanggungjawab untuk selalu menghidupkan visi itu. Anda bukan saja harus merencakan apa yang akan terjadi, namun juga bagaimana membuatnya terjadi.

Pertama, pertimbangkan bagaimana saling-keterkaitan tujuan-tujuan yang ada.
Kemudian wujudkan masing-masing tujuan dengan dukungan prosedur selangkah demi selangkah. Pasanglah rambu-rambu jalan serta cara mengukur kecepatan dan jarak yang sudah anda tempuh. Kemudian kumpulkan sumber daya anda, baik yang bersifat finansial, aset maupun manusia. Siapkan rencana keuangan anda.
Amankan semua aset yang diperlukan - bangunan, mesin, peralatan, perkakas kantor. Kemudian kumpulkan tim anda, berilah pelatihan dan motivasi untuk mencapai tujuan tadi.

Terakhir, setelah melakukan semua persiapan, mulailah bergerak melalui strategi dasar anda. Jaga jangan sampai rambu-rambu jalan tadi terlepas dari pandangan mata anda dan jangan lupa untuk selalu memetakan kemajuan. Anda harus selalu melakukan tindakan lanjutan. Bergerak maju tidak berarti hanya duduk-duduk sambil berpikir dan membicarakan rencana. (RFM50)

Bahan Renungan:

- Bagaimana rencana tujuan-tujuan Anda untuk tahun ini?
- Metode apa yang Anda gunakan untuk memantau pelaksanaan rencana Anda?
- Sebagai pemimpin, bagaimana Anda memastikan bahwa visi telah terpenuhi ?