Pages

Tuesday, June 30, 2009

PEMILIK TANGANLAH YANG MEMBEDAKAN

Seorang tukang kebun diminta memangkas rumput yang tumbuh di taman.
Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk meratakan rumput hingga tak lagi tampak bagai semak belukar. Seselesainya ia menerima beberapa lembar upah.
Ia senang, pemilik taman pun senang. Selang beberapa hari kemudian, seorang tukang kebun yang lain datang menawarkan jasa memperindah kebun itu. Dengan enggan pemilik taman itu mengiyakan. Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk membentuk rumput itu jadi bagai hamparan permadani hijau di taman.
Pemilik taman terpesona, dan tukang kebun pun menerima upah yang jauh lebih besar.

Itu adalah rumput yang sama. Itu adalah gunting yang sama. Namun, dari tangan yang berbeda sehampar semak-semak dapat berubah jadi lapangan. Dari tangan yang lain tercipta permadani. Seberapa pun hebatnya alat yang terpegang, sang pemilik tanganlah yang membedakan.

Monday, June 22, 2009

DAHULUKAN JABAT TANGAN

Memang perlu menulis berbundel-bundel petunjuk pelaksanaan dan tatacara kerja. Karena sudah semestinya kita tahu apa dan bagaimana menunaikan sebuah pekerjaan. Dan, ini bukan sekedar prasyarat ketertiban organisasi, melainkan juga upaya untuk meraih kinerja tertinggi. Sayangnya, nyaris musykil kita bisa menyusun semua itu dalam baris-baris penuturan. Kemajuan bergerak lebih cepat daripada ketrampilan kita menyalinnya ke lembaran kertas dan lontar.
Perubahan melompat lebih jauh daripada kemampuan kita menggoreskan mata pena. Bahkan sebuah titik yang baru saja kita tutulkan seringkali sudah jadi masa lalu yang bolehlah dilupakan.

Bukannya semua itu tak berharga. Namun, sudah semestinya kita lebih paham, bahwa mencapai kesepakatan dan menumbuhkan komitmen di antara orang-orang takkan tergantikan oleh puluhan pasal dan ratusan ayat peraturan. Apa yang ada di atas kertas seringkali kosong. Apa yang digoreskan pena acapkali ompong. Namun, apa yang tersimpan dalam jabat tangan erat selalu hidup.
Karenanya, biarkan lebih banyak jabat tangan dijabatkan, ketimbang tulisan dituliskan.

Tuesday, June 16, 2009

PEMIMPIN DAN PENGIKUT KUAT MENGUATKAN

Agar pohon yang tumbuh tinggi tidak mudah tumbang karena deraan angin kencang, ia harus menumbuhkan batang yang tegar. Ia pun harus menancapkan akarnya dalam-dalam. Bumi akan menggenggamnya erat-erat. Karena bumi pun membutuhkan akar yang lebat untuk menimbun air demi kesejahteraan penghuninya. Karena bumi pun membutuhkan akar yang kuat untuk memperkokoh tanah dari kelongsoran. Pohon yang kuat menguatkan bumi. Bumi yang kuat menguatkan pohon.

Agar pemimpin besar tidak mudah terjungkal karena terpaan persoalan, sudah semestinya ia mengembangkan diri yang tegar. Ia pun harus menancapkan pijakannya pada hati para pengikutnya dalam-dalam. Maka mereka pun akan memeluknya kuat-kuat. Kita membutuhkan pemimpin yang mendatangkan kesejahteraan. Kita merindukan pemimpin yang memperkokoh masyarakat tempat kami berlindung. Dan pemimpin yang kuat menguatkan pengikutnya. Pengikut yang kuat menguatkan pemimpinnya. Pemimpin dan pengikut saling kuat menguatkan. Sebagaimana pohon dan bumi saling kasih mengasihi.

Tuesday, June 09, 2009

AKU INGIN MENGUBAH DUNIA

"Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku. Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku. Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.
Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini."

Tidak ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri. Tak bisa kita mengubah diri sendiri sebelum mengenal diri sendiri. Takkan kenal pada diri sendiri sebelum mampu menerima diri ini apa adanya.

Wednesday, June 03, 2009

KEBERHASILAN PRIBADI UNTUK KEBERHASILAN TEAM

Meski ia adalah pemain bola hebat, menyandang ban kapten kesebelasan, selalu berada pada posisi tepat, bermain dalam team yang berkeyakinan penuh untuk menang... seberapa pun sempurnanya semua keadaan... ia takkan mampu mencetak sebuah goal pun, bila tak ada pemain lain yang mau memberikan umpan padanya.
Ia hanya bisa berlari ke sana-kemari tanpa arti. Bila ia cukup angkuh, bolehlah ia memaki-maki. Atau, keluar lapangan menyadari kesia-siaannya.

Seberapa pun tinggi kedudukan anda jabat, itu tak berguna bila tak ada orang mau memberikan umpan yang dapat anda tendang jadi sebuah goal. Kemenangan bukanlah kemenangan bagi anda seorang, namun milik seluruh pemain, pelatih, bahkan penonton yang bersorak-sorak. Karenanya, apakah anda sedang bermain untuk diri sendiri atau team kerja anda?
Jawaban itu dapat anda gunakan untuk memahami apa arti sebuah keberhasilan.