Pages

Monday, December 13, 2004

Apa Pantas Berharap Surga?

Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat,itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek saja agar lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu. Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan: "Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan". Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?

Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.

Baca Qur'an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?

Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya. Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.

Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?

Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata milik Khadijah, Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain. Juga bukan semata teruntuk Fatimah
dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya sekali pun. Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.

Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara sendiri. Detik demi detik dada ini terus jengkel setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak?

Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri?

Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?

Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah? Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan? Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka?
Jangan tunggu penyesalan............

Astaghfirullaah ...

Tuesday, November 30, 2004

Menertawakan diri sendiri

Kalau kita mau jujur, sebenarnya banyak hal dari diri kita yang patut kita tertawakan sendiri. Sebagai misal: ketika kendaraan kesayangan kita tergores dan catnya mengelupas, kita jadi sedih dan kecewa. Semakin dalam kecintaan kita pada kendaraan itu, semakin dalam kesedihan dan kekecewaan kita. Ini juga terjadi ketika benda-benda kesayangan kita yang lain, seperti barang pecah belah, perhiasan atau barang koleksi yang selama ini kita rawat baik-baik, ternyata pecah, kusam atau rusak begitu saja. Kita dapati diri ini jatuh dalam kenelangsaan. Padahal benda-benda itu sama sekali tak merasakan apa-apa, justru kita yang harus bersakit-sakit. Bukankah ini menarik untuk kita tertawakan sendiri?

Semua ini terjadi karena kita meletakkan "diri" kita; kita mengidentifikasikan "aku" kita pada benda-benda kesayangan itu. Tanpa sadar kita menganggap benda-benda itu sebagai diri kita sendiri. Semakin banyak kita mencintai benda-benda, semakin terjerat kita pada benda-benda itu,semakin besar kemungkinan kita mengalami luka dan kepedihan. Seandainya kita mau mengurai sedikit demi sedikit keterikatan kita pada semua benda-benda kesayangan, semakin mudah untuk membebaskan diri kita sendiri. Bukankah yang kita idam-idamkan selama ini adalah sebuah jiwa yang merdeka?

Mari menjadi mata air kasih sayang

Tindakan hanyalah tindakan. Nilai yang anda berikan dalam tindakan itulah yang membuatnya berbeda. Tindakan baik yang anda lakukan pada seseorang akan tampak begitu indah, jika anda berkenan membubuhinya dengan percikan cinta kasih.

Pernahkah anda melihat seorang pria bercambang lebat, berwajah garang, dengan tubuh kekar penuh rajah legam? Siapa pun mungkin segera gentar berhadapan dengannya. Atau, justru menyingkir jauh-jauh. Tapi, tidak demikian halnya dengan seorang gadis mungil yang memanggilnya ayah. Ketika ia melihat "sang ayah" datang dari pengasingannya, tanpa menghiraukan semua pemandangan seram yang ada di depannya, ia rengkuh "sang ayah" lekat-lekat.

Ia merasa begitu nyaman dalam pelukannya. Hanya karena satu sebab, gadis itu tahu betapa kasih pada "sang ayah" mendamaikan jiwanya. Siapa pun berhak menjadi mata air bagi mengalirnya kasih sayang. Demikian juga kita.

Friday, October 29, 2004

Lelaki Sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimanakah lelaki sejati itu?Bunda menjawab, Nak...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

Thursday, October 28, 2004

Ringkasan manajer 1 menit

Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D.

Masihkah anda ingat dengan anak muda yang ingin menemukan sosok seorang manajer efektif? Kemudian ia bertemu dengan seorang manajer yang menamakan dirinya dengan sebutan Manajer Satu Menit. Bertahun-tahun setelah itu, anak muda itu, yang kini telah berumur, mengikarkan dirinya sebagai seorang manajer satu menit juga. Ia kini siap membagi rahasia-rahasia manajer satu menit kepada banyak orang.

Kunci terutama untuk menjadi manajer satu menit adalah bersikap peduli pada karyawan. Karena, bagaimana pun untuk menjadi efektif seorang manajer harus menggerakkan orang lain. Sedangkan, untuk menggerakkan orang lain, seorang manajer satu menit tidak melakukannya dengan memanipulasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sadari atau tidak mereka setujui. Memang tidak semuanya berjalan sebagaimana yang diinginkan, namun dengan bersikap jujur, pada akhirnya akan membawa hasil. Sebaliknya, bersikap tidak jujur dan memanipulasi orang akhirnya akan membawa pada kegagalan dalam berurusan dengan orang lain. Jadi, kekuatan gaya manajemen satu menit adalah bersikappeduli pada orang lain.

RANGKUMAN SINGKAT

Manajemen satu menit dimulai dengan menetapkan sasaran satu menit yang ditulis di atas selembar kertas dan harus bisa dibaca dalam satu menit pula. Setiap sasaran akan membawa pada perilaku. Maka, tugas selanjutnya adalah menjaga agar perilaku karyawan sesuai dengan sasaran tersebut.

Jika sasaran, atau bagian dari sasaran, yang ditetapkan tercapai, maka ANDA MENANG. Anda atau karyawan anda berhak untuk mendapatkan sebuah pujian satu menit. Karena yang ingin dicapai adalah perilaku yang sesuai dengan sasaran, maka yang harus dipuji adalah perilaku dengan perasaan tulus. Lakukan pujian itu segera dan jelas. Beri tahu karyawan apa yang telah mereka lakukan dengan benar, dan tunjukkan bagaimana perasaan anda terhadap pencapaian itu. Jangan ragu untuk menjabat tangan karyawan atas pencapaian itu. Kemudian, mulailah dengan kesuksesan ini, menetapkan sasaran-sasaran baru.

Namun, sebaliknya, jika sasaran yang ditetapkan tidak tercapai, maka ANDA KALAH. Segera tinjau sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Adakah sesuatu yang kurang jelas atau tidak disetujui dari sasaran tersebut? Kemudian, anda atau karyawan anda berhak mendapatkan teguran satu menit. Sebagamana pujian, teguran haruslah mengarah pada perilaku, bukan pribadi. Teguran harus dilakukan segera dan spesifik menjelaskan apa-apa yang tidak sesuai dengan sasaran. Beri tahu karyawan apa yang keliru dan bagaimana perasaan anda. Namun, jangan lupa untuk membesarkan hati karyawan, untuk tetap memiliki semangat kembali pada penetapan sasaran.

Ini adalah teknik manajemen manusia yang sangat sederhana, namun bisa berjalan baik pada orang-orang. Ini mendorong budaya organisasi yangbersikap JUJUR pada orang-orang, dan menciptakan perasaan nyaman pada setiap karyawan. Kepedulian pada orang selalu membawa hasil yang menakjubkan. Dan itu akan memberikan keuntungan bagi organisasi.

The One Minute Manager sesungguhnya hanya berusaha mengingatkan kita masing-masing agar mau menyisihkan satu menit dari hari kita guna mengamati wajah orang-orang yang kita atur. Dan untuk menyadari bahwa mereka merupakan sumber daya terpenting kita. (02052002)

(Diresume dari: Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D. - The OneMinute Manajer)

Tips manajemen waktu

TIPS SEDERHANA MANAJEMEN WAKTU

Mengatur waktu, atau time manajemen, semua orang tahu akan pentingnya hal ini. Sejak kita menyadari bahwa kita hanya mempunyai waktu yang terbatas selama sehari, sedangkan tugas-tugas yang harus diselesaikan begitu banyak, kita berpikir tentang bagaimana memanajemeni waktu. Memang benar setiap orang dianugerahi waktu yang sama banyakanya, namun tidak semua orang mendapat tanggung jawab yang sama besarnya. Untuk itulah kita perlu mengatur waktu. Begitu pentingnya aspek manajemen waktu ini, kemudian timbul sebuah idiom yang terkenal bahwa waktu adalah emas; waktu adalah berharga.

Manusia sendiri telah mengembangkan berbagai macam cara mengatur waktu.Manusia juga menciptakan alat-alat untuk terus menyadarkan dirinya dengan waktu. Mulai dari alat penunjuk waktu, seperti jam, atau alat pengaturwaktu, seperti alarm dan lain-lain. Manusia juga memproduksi alat-alat tersebut mulai dari yang sederhana sampai yang rumit hingga mampu mencatat waktu sepersekian detik. Terlepas dari semua itu, ada beberapa hal sederhana yang bisa kita pegang untuk memanajemeni waktu, yaitu:

1--Ketahui kapan suatu tugas harus diselesaikan.

Prinsip sederhana pertama adalah mengerjakan tugas berdasarkan prioritas.Anda harus tahu kapan suatu tugas harus diselesaikan. Serta, tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Luangkan waktu di awal hari atau petang hari untuk menyusun kembali rencana-rencana penyelesaian tugas. Dan berpeganglah pada rencana-rencana itu.

2--Ketahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

Tapi tak cukup anda hanya tahu kapan tugas itu harus diselesaikan. Anda juga harus tahu berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Ini akan menuntunt anda untuk bersikap realistis terhadap rencana dan tugas-tugas anda. Anda juga perlu mempertimbangkan kemampuan anda dan team anda dalam menyelesaikan tugas.

3--Jangan terpaku pada lama waktu yang anda rencana.

Jika anda merencanakan untuk menyelesaikan tugas dalam waktu dua jam, misalnya, maka jangan paku diri anda untuk menyelesaikannya dalam waktu tersebut. Akan jauh lebih baik jika anda berusaha menyelesaikannya dalam waktu yang lebih cepat. Dengan demikian anda bisa segera melompat ke pengerjaan tugas berikutnya.

4--Anda tak dapat mengerjakan dua tugas dalam satu waktu yang bersamaan.

Salah satu kunci sederhana dalam manajemen waktu adalah fokus pada suatu aktivitas. Anda takkan bisa mengerjakan dua tugas sekaligus denganintensitas perhatian yang sama. Mungkin anda merasa punya kemampuan "multitasking", namun tetap saja anda sendiri hanya bisa mengerjakan satuhal di satu waktu. Kemampuan "multitasking" sebenarnya merupakan salah satu seni melakukan delegasi tugas dan wewenang.

5--Tahan godaan untuk mengerjakan hal-hal yang kecil namun menyita waktu.

Disiplin untuk tetap mengerjakan apa yang telah anda urutkan sesuai dengan prioritas. Sesekali anda tergoda untuk melakukan hal-hal kecil ituboleh-boleh saja, namun gunakan itu untuk refreshing dan menyegarkan pikiran kembali. Tapi jangan sampai keterusan dan menyita lebih banyak waktu anda. Kembalilah melihat tugas-tugas anda.

6--Keep it simpleTips sederhana manajemen waktu lain adalah bersikap efisien.

Itu sama halnya dengan "keep it simple". Tak perlu menghabiskan waktu untuk merumit-rumitkan sesuatu. Jika suatu pekerjaan bisa dibikin sederhana, mengapa harus dibuat sulit. Mudahkan saja, maka anda akan menemukan waktu lebih banyak lagi.

7--Gunakan alat bantu time manajemen.

Jangan ragu untuk menggunakan alat-alat manajemen waktu. Sekarang sudah banyak dijual berbagai produk manajemen waktu, seperti agenda, to do list, dan lain-lain. Jika anda cukup canggih, anda bisa mendownload software time manajemen yang cukup banyak disediakan secara gratis. Dan tetap ingat, bahwa alat-alat itu bertugas untuk membantu anda mengatur waktu, bukan menghabiskan waktu anda. (29042002)

Tuesday, September 28, 2004

Delapan kado terindah

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Kita bisa menghadiahkannya setiap saat, dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Kita sayangi.

1. KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat,telepon,foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Kamu dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian , dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran kamu sebagai pembawa kebahagian.

2. MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya.Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan kamu dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya, tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan kamu untuk memberi tanggapan yang tepat setelah itu, tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang,tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya " ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya ?Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta.Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? (eh..)Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho.Bahkan tak salah jika kamu mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi,

6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran,sikap atau tindakan orang yang kita sayangi, seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus.Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir kamu mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi kamu. Ingat-ingat pula,pernahkah kamu memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian ( dan juga permintaan maaf), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya kamu pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalanitu? bila kamu memikirkan hal ini, berarti kamu siap memberikan kado " kesediaan mengalah". Okelah, kamu mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu,kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

8. SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.Senyuman,terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.Kapan terakhir kali kamu menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi.

Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.

Ada saat dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang.Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia.Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan,

Ketika tersesat dalam kesibukan

Jika seseorang tersesat di hutan lebat, dan tak tahu arah mana yang harus ditempuh, semestinya ia tidak terus berjalan, atau membabat semak sana-sini. Yang seharusnya dilakukan adalah berhenti sejenak, menghitung dimanakah sesungguhnya posisi diri ini berada, menengadah ke langit mencari cahaya mentari atau rembulan, menunduk ke bumi mengukur bayang-bayang diri. Baru setelah itu menentukan kembali arah yang harus dituju, lalu berjalan penuh hati-hati, sembari terus mengukur bayang-bayang. Penjelajah yang sejati tahu kapan harus bergerak, berhenti dan beristirahat.

Jika anda tersesat dalam kesibukan yang anda sendiri tak tahu mengapa melakukan apa. Semestinya anda juga berhenti sejenak. Membuka peta diri anda, merujuk kembali pada tujuan besar hidup anda, lalu meniatkan hati untuk melangkah. Tujuan tak tercapai karena kita bergerak secepat-cepatnya.Tujuan tercapai karena kita tahu mana yang sedang dituju, serta bergerak penuh kesadaran dan kewaspadaan.

Bekerja terus atau Resign?

Tanya: Saya sudah bekerja sekitar dua tahun. Jujur saja, saya belum merasa puas dengan gaji yang diberikan perusahaan. Tetapi, bukankah kepuasan semacam itu memang sangat sulit didapatkan? Sekitar seminggu yang lalu saya membuka usaha sendiri. Kecil memang, bahkan masih lebih kecil dibanding gaji kantor. Tetapi saya heran, mengapa saya begitu puas dengan hasil kecil ituyang bahkan belum pasti? Saya berada di persimpangan untuk memilih. Apakah terus bekerja di kantor dan menjalankan usaha dengan mengangkat karyawan,atau keluar dari pekerjaan yang sekarang dan mengembangkan usaha sendiri.Saya sendiri sebenarnya merasa aman dengan berada di dua wilayah itu.Sementara ada gaji bulanan yang tetap bisa saya terima, saya juga memiliki penghasilan sampingan. Bukankah itu sangat aman bagi siapapun? Tetapi saya khawatir usaha saya sendiri tidak bisa berkembang dengan baik. Sementara kerja saya di kantor juga menjadi tidak maksimal karena berbagai sebab. Jika ada yang bersedia memberikan saran, langkah semacam apa yang seharusnya saya ambil? Terima kasih sebelumnya. (nhd)

Jawab: Salah seorang enterpreneur Indonesia yang cukup terkemuka, Purdi E.Chandra, pernah ditanya soal ini. Beliau menjawab, "Keluar saja". Tapi tentutidak semudah itu bukan? Sebelum memutuskan apa pun ada baiknya anda memahami posisi yang anda pijak sekarang. Pertama, perhatikan posisi anda diperusahaan. Jika anda kebetulan memegang jabatan yang lebih banyak menuntut anda pada pekerjaan-pekerjaan manajerial, semestinya anda tak perlu terburu-buru meninggalkan perusahaan. Anda khan masih bisa menggunakan ketrampilan manajemen anda untuk mengatur kedua pekerjaan anda.
Kedua,perhatikan posisi anda di usaha sampingan anda ini. Anda boleh mempunyai harapan dan angan-angan akan usaha anda, namun jangan keburu menyimpulkan sebelum anda paham benar ke arah mana anda akan membawa usaha anda. Jalani saja usaha anda sesuai dengan kemana semangat anda berjalan.
Untuk itu, anda perlu memahami hal ketiga, yaitu diri anda sendiri. Apa yang sebenarnya ingin anda raih?

Ada seorang pengarang yang sedang ngetop-ngetopnya sekarang ini, yaituRobert T. Kiyosaki. Kalau kita meminjam paparan Robert T. Kiyosaki dalam bukunya "Cash Flow Quadrant", maka situasi anda digambarkan berada dikuadran E (employee). Namun, pada saat yang bersamaan anda berada di kuadran S, yang kemungkinan besar akan mendorong keingingan anda untuk masuk kekuadran B (business owner). Mereka yang berada di kuadran E dan S, biasanya lebih berorientasi pada faktor "keamanan", sebagaimana anda merasa aman karena menerima gaji setiap bulan. Sedangkan mereka yang berada di kuadran B dan I (investor) cenderung melangkah menuju ke arah kebebasan financial.

Kepuasan anda pada hasil 'sedikit' dari usaha anda lebih dikarenakan anda mulai mencicipi bagaimana nikmatnya kebebasan finansial (financial freedom). Dalam pada ini, penghasilan seolah tidak terbatasi oleh jumlah dan waktu,tidak seperti gaji bulanan sebagai karyawan. Selain itu anda merasakan kepuasan karena bisa memperoleh hasil langsung atas usaha anda sendiri.Sedangkan sebagai karyawan, anda takkan mendapatkan kepuasan hasil usaha langsung.

Anda boleh memutuskan untuk tetap bekerja sebagai karyawan sekaligus menjalankan usaha sampingan anda. Namun anda perlu menjaga etika bisnis,yaitu dengan tetap menunjukkan kinerja dan komitmen pada perusahaan tempat anda bekerja. Pada saatnya, anda pasti akan mengalami konflik kepentingan hanya karena masalah sederhana, seperti pengaturan waktu. Selama anda bisa menjalankan kedua peran anda tersebut tanpa merugikan satu sama lain, maka,why not? Bukankah ini juga kesempatan untuk mengasah diri anda sebagai seorang "manajer" bagi diri anda sendiri.

Ada contoh menarik: ada seorang supir di suatu lembaga bimbingan belajar yang juga usaha kenteng dodog repair body mobil. Selama ini ia tetap bekerja memenuhi kewajiban profesi supirnya. Di lain pihak ia tetap menjalankan usaha kenteng mobilnya. Bagaimana ia bisa menjalankan usaha tersebut? Mudah saja, ia memberikan instruksi di saat ia menunggu di tempat parkir sebagai business owner usaha kenteng mobil, melalui handphonenya. Wow...! (01052002)

Jarak antara keputusan & keberhasilan

Seorang penjual roti menjelajahi blok-blok perumahan baru. Semula hatinya cukup optimis untuk mendapatkan pelanggan di situ. Setiap hari, sejak subuh sampai matahari setinggi tatapan, ia berkeliling sambil berteriak dan membunyikan klakson motornya. Sudah tujuh hari ia berputar-putar, namun tak seorang pun mau membeli. Bahkan membuka pintu pun tidak. Penjual roti itu agak kecut. "Mungkin penghuni perumahan ini tak membutuhkan roti untuk sarapan," begitu pikirnya. Lalu ia memutuskan untuk berpindah ke lain tempat.

Keesokan hari, penjual roti yang lain memasuki perumahan itu. Baru ia membunyikan satu dua klaksonnya, beberapa ibu keluar, memanggil dan membeli roti untuk makan pagi. Ibu-ibu bercerita baru dua tiga hari ini mereka sadar bahwa sarapan roti ternyata bisa memudahkan pekerjaan pagi mereka. Kini mereka memutuskan untuk membeli roti. Ah, betapa tipisnya jarak antara keputusasaan dan keberhasilan. Seandainya kita cukup bersabar bahwa belajar adalah sebuah proses bersama waktu, kita akan memetik hasilnya di waktu yang tak kita duga-duga.

Monday, September 13, 2004

Perjanjian ini cocok tidak ya ?

Tanya: Pekerjaan saya dahulu adalah penyiar di salah satu stasiun radio. Saya menikmatinya dan tidak begitu stress seperti sekarang. Saat ini saya berkerja sebagai Account Executive di sebuah media. Saya mengambil posisi ini karena ingin mencoba sesuatu yang baru. Selain itu untuk mengubah diri saya agar mampu bersosialisasi dengan lebih baik. Tapi akhir-akhir ini saya merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu. Saya "pusing" dengan banyaknya "penolakan" dari klien. Ini membikin saya frustasi dan merasa tak mampu. Tapi saya selalu berpikir, "Jika orang lain bisa, kenapa saya tidak?". Saya tahu semua itu membutuhkan proses. Saya baru 2 bulan bekerja sebagai A/E. Mohon bantuannya. Bagaimanakah cara untuk mengetahui bahwa suatu pekerjaan itu cocok atau tidak untuk kita. (Mrn)

Jawab: Sdr. Mrn yang baik, menurut kami, persoalannya bukan terletak pada apakah pekerjaan itu cocok atau tidak dengan diri anda. Karena, meski belum ada riset yang cukup akurat, namun sepertinya cukup banyak, bahkan mungkin lebih banyak orang yang tidak menyukai pekerjaannya, ketimbang yang sebaliknya. Dan, kebanyakan keluhan itu bukan dikarenakan bahwa pekerjaannya tidak cocok dengan kepribadian mereka, namun hal-hal lain, seperti pola manajemen, kepemimpinan, tekanan kerja, dan lain-lain.

Kami punya cerita nyata yang menarik: ada salah seorang rekan kami yang berlatar belakang pendidikan teknik. Karena tidak mudah mendapatkan pekerjaan, akhirnya ia menerima kesempatan kerja sebagai tenaga administrasi keuangan di sebuah minimarket dengan gaji yang minim. Pertama kali ia bekerja, ia mengeluh bahwa pekerjaannya tidak sesuai dengan ketrampilannya. Ia merasa tak mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Asal tahu saja, ia mendapat tugas menjurnal pembukuan. Padahal ia adalah lulusan teknik elektro. Ia juga masih terus mencari pekerjaan yang cocok dengan pendidikannya. Beruntung ia mempunyai atasan yang cukup sabar mengajari bagaimana menyelesaikan tugas-tugasnya. Selang beberapa bulan dan tahun berganti, ia sudah cukup mahir dengan komputer dan akuntansi, dan mendapat lebih banyak kepercayaan. Kini ia bukan hanya sekedar tenaga entry, melainkan juga mengawasi barang keluar masuk, kredit barang, dan lain-lain.

Bisa ditebak, sedikit demi sedikit ia mendalami ilmu akuntansi dan keuangan, dan mulai melupakan rumus-rumus teknik elektro yang dulu ditekuninya di bangku kuliah. Kalau sekarang ia ditanya, ia menjawab cukup senang dengan pekerjaannya.

Apa artinya ini? Sekali lagi, masalahnya bukan terletak pada cocok atau tidak pekerjaan itu dengan diri kita. Melainkan, apakah kita tahu APA tujuan pekerjaan itu dan BAGAIMANA mengerjakannya dengan baik. Kuncinya: belajar, belajar, belajar, dan sabar, sabar, sabar.

Semangat anda untuk tidak jatuh dalam keputusasaan patut diacungi jempol. Dan, itu perlu dibarengi dengan peningkatan ketrampilan anda sebagai Account Executive. Memang salah satu kesalahan yang banyak dilakukan oleh manajemen adalah manajemen merasa sudah cukup memberikan jabatan dengan isitlah yang keren pada karyawan, namun lalai untuk menunjukkan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Bahkan kalau toh sudah dilakukan training di dalam kelas, banyak manajer yang alpa untuk memfollow-upnya di lapangan. Tapi, anda jangan keburu menyalahkan manajemen anda. Lebih baik anda terus banyak bertanya dan belajar dari para senior anda.

Tugas seorang account executive tentu bukan sekedar menghubungi klien dan mendapatkan order, namun menjembatani produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan anda dengan kebutuhan klien. Dengan demikian, anda tidak hanya perlu tahu secara baik mengenai produk anda, anda juga perlu tahu apa kebutuhan dan harapan klien, dan bagaimana anda bisa memenuhi bahkan kalau bisa melampaui kebutuhan tersebut.

Yang jelas, waktu dua bulan adalah terlalu dini untuk menilai prospek pekerjaan anda. Penolakan klien jangan dijadikan alasan untuk memvonis bahwa anda tidak mampu, namun kesempatan untuk TAHU apa yang salah dan bagaimana mengkoreksinya. Kesalahan itu guru yang sangat baik untuk memperbaiki diri. Jika dalam dua bulan ini anda hanya merasakan keberhasilan, anda tidak akan tahu apa yang harus anda benahi. Seringkali, keberhasilan itu guru yang buruk untuk improvement. Jadi, jangan putus asa friend! Temukan teman/senior sebagai tempat belajar. Kami support anda dari jauh. Good luck!(24042002)

Monday, September 06, 2004

Hak perdamaian bagi setiap orang

Jika anda kini bagaikan sebuah pohon mangga yang berbuah lebat, dengan berbagai keberhasilan hidup, maka jangan salahkan orang lain yang ingin juga mencicipinya.
Sebagian keberhasilan memang untuk dinikmati sendiri, namun sebagian yang lain adalah untuk dibagi-bagikan. Maka sebelum pohonkeberhasilan anda dilempari batu oleh anak-anak sebelah rumah, ada baiknyaanda menjadi tetangga yang baik, yang berkenan membagi buah-buah ranum andasekedarnya. Apalagi jika ternyata beberapa daun kering pohon anda ternyata turut mengotori halaman mereka.

Sayangnya banyak orang lebih suka menuliskan perdamaian dalam kertas perjanjian bersegel dan berterakan tanda tangan. Perdamaian yang dirundingkan seringkali tak ubahnya permainan politis yang mudah terselingkuhkan di balik kata-kata. Karenanya, mungkin jauh lebih baik, kita kembali pada pemahaman yang sederhana saja.
Bahwa perdamaian adalah hak bagi tetangga kita untuk mendapatkan sapaan ramah kita.

Buah pohon keberhasilan

Secarik Motivasi:

Pelajaran hidup seringkali sederhana, bahkan kita bisa berkaca pada kehidupan kanak-kanak kita sendiri. Pernahkah, di waktu kecil dulu, kita melihat pohon mangga berbuah lebat di pekarangan sebelah rumah?
Biasanya kita tergerak untuk memanjat dan memetik beberapa butir untuk kita santap bersama rekan-rekan sepermainan. Atau, jika terlalu tinggi untuk dipanjat,kita kumpulkan kerikil dan ramai-ramai melempari buah-buah yang bergelantungan itu.
Ketika masih kecil kita sudah tahu, kita takkan melemparkan sebuah kerikil pun pada pohon yang tak berbuah bukan?

Jika anda kini bagaikan sebuah pohon mangga yang berbuah lebat, dengan berbagai keberhasilan hidup, maka jangan salahkan orang lain yang ingin juga mencicipinya. Sebagian keberhasilan memang untuk dinikmati sendiri, namun sebagian yang lain adalah untuk dibagi-bagikan. Maka sebelum pohon keberhasilan anda dilempari batu oleh anak-anak sebelah rumah, ada baiknya anda menjadi tetangga yang baik, yang berkenan membagi buah-buah ranum anda sekedarnya.
Apalagi jika ternyata beberapa daun kering pohon anda ternyataturut mengotori halaman mereka.

My Picture


Sudisman

tpbw Posted by Hello

TANTANGAN TERBESAR BAGI ENTERPRENEUR

Gene Siciliano, CMC, CMA

Seringkali kita ditanya: problem apa yang paling banyak dijumpai dalamperusahaan tempat kita bekerja? Jawabannya mungkin sangat mencengangkananda.

Pada umumnya jawaban yang diberikan adalah: persoalan keuangan, ataukurangnya dana untuk menjalankan usaha. Memang benar, kas seringkalimerupakan tantangan besar bagi manajemen, terutama bagi perusahaan yangsedang dalam perubahan yang dinamis, baik itu pertumbuhan atau penurunanusaha.

Tapi sebenarnya kita tak selalu mempunyai masalah dalam hal pendanaan untukperusahaan. Setiap orang tahu bahwa ada banyak bank yang senantiasa mencari"debitur yang baik". Bila toh tidak ada bank masih ada ribuan investor yangbersedia memasok dana. Dengan demikian, ketersediaan dana bukanlah persoalanyang sesungguhnya.

Persoalan yang paling banyak kita lihat, yang menghambat keberhasilanpertumbuhan perusahaan, adalah tiadanya FOKUS manajemen. Anda mungkinbertanya: bukankah ini hanya merupakan pepatah tua manajemen? Benar sekali,namun dengan penekanan yang berbeda: bahwa, penentuan fokus yang jelas atassetiap strategi, tujuan atau tugas adalah tantangan yang paling banyakdijumpai dan menjadi batu sandungan bagi banyak enterpreneur. Dan, batusandungan itu biasanya menyakitkan bahkan berakibat fatal.

Biasanya, para pendiri memulai usahanya dengan memfokuskan diri pada satudari tiga hal berikut: produk yang baik dan inovatif, misi yangmenggairahkan, atau memasuki pangsa pasar yang belum terlayani. Kemudianpara pendiri memasok dana dan investasi. Dan perusahaan pun berjalan,karyawan direkrut, sistem dan prosedur disusun dan diawasi, kemudian munculberbagai persoalan dan resiko yang membutuhkan lebih banyak perhatianmanajemen serta keuangan.

Semua hal itu muncul beruntun dan mungkin tidak terpikirkan pertama kali.Seringkali para pendiri bukanlah orang yang cukup ahli untuk menangani semua itu. Mereka butuh orang lain yang mampu mengatasinya. Tapi, persoalan yanglebih buruk muncul, karena para pendiri tidak mempercayai orang lain untukmelakukan pekerjaan itu. Ketika mereka tidak mampu merekrut orang yangtepat, mereka mungkin punya alasan kuat untuk tidak mempercayai siapa pun.Kebanyakan hal ini timbul karena para pendiri merasa bahwa perusahaan iniadalah perusahaan mereka yang harus dijalankan sesuai kemauan mereka. Lalu diangkatlah seorang CEO yang akan mengawasi setiap detil, bahkan padabidang-bidang yang bukan merupakan keahlian mereka. Semua itu hanya akanmencekik karyawan yang sebenarnya mereka rekrut untuk melakukanpekerjaan-pekerjaan manajemen.

Akibatnya, para pendiri itu mengalihkan perhatian CEO dari tugas terbesarmereka untuk melakukan pengembangan, menaikkan penjualan, atau membangunjejaring yang bisa menyediakan berbagai sumber daya dan keuangan untukinvestasi-investasi baru dan kemitraan. Kini tidak ada orang lagi yangmempunyai komitmen, intensitas dan gairah untuk membangun perusahaan. Makaimpian besar yang dicanangkan para pendiri ketika pertama kali merekamembuka perusahaan pun pudar. Lalu banyak orang yang keheranan, bagaimanaperusahaan yang dimulai dengan luar biasa itu bisa jatuh dalam persoalanyang berlarut-larut.

Jawabannya adalah fokus manajemen yang diterapkan pada seluruh sumber dayaperusahaan untuk mencapai tujuan terpenting perusahaan. Pertanyaannya, apayang menjadi tujuan perusahaan yang paling penting? Mungkin jawabannya bisaberbeda antar satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, cara untukmenemukan jawaban yang tepat bagi anda tidaklah terlalu berbeda. Tak peduliapakah anda sedang membangun General Electric, Microsoft atau lain-lain,anda bisa menggunakan teknik yang sama untuk mengetahui apa tujuanterpenting perusahaan. Kami membaginya menjadi lima alat dasar bagimanajemen:

1--Visi.

Harus ada visi yang jelas yang menuntun perusahan akan dibawa kemana. Visiini harus secara aktif tercerminkan pada misi dan aktivitas harian daribisnis anda. Jika fokus utama anda adalah untuk mendapatkan uangsebanyak-banyaknya, maka perhatian anda akan selalu tertuju pada setiapkesempatan yang sesaat dapat menaikkan keuntungan anda. Dan, anda pun akanmelompat dari satu kesempatan pada kesempatan yang lain. Ini sepertimemperhatikan pergerakan harga saham setiap hari. Anda menghabiskan waktuuntuk mengejar trend bukan membangun trend. Selalulah mempunyai pandanganyang jelas, akan kemana anda sedang menuju, dan pastikan setiap orang diperusahaan anda melihat tujuan itu.

2--Rencana.

Pondasi enterpreneur yang sukses adalah rencana. Pikirkan masak-masak, bilaperlu tulislah sejelas-jelasnya, rencana bisnis sesuai visi anda, dantentukan apa yang ingin anda capai, apa goal dan tujuan anda, apa yang harusanda lakukan untuk mencapai itu, produk dan pasar apa yang ingin andalayani, seberapa banyak dan seberapa cepat, sumber daya apa yang andabutuhkan (terutama orang dan dana), dan apa strategi yang anda gunakan untukmencapai tujuan itu. Kalau anda bisa menuliskannya di atas kertas, maka andaakan tahu apa yang menarik perhatian dan menjadi fokus manajemen anda.

3--Anggaran.

Anggaran adalah rencana anda yang diwujudkan dalam angka-angka keuangan.Setiap CEO selalu mempunyai anggaran, tetapi kebanyakan mereka menyimpannyadi dalam benar saja, ketimbang menuliskannya sehingga bisa digunakan olehsetiap orang dalam manajemen untuk membantu meraih tujuan. Anggaran yangtidak digunakan secara aktif oleh orang-orang dalam manajemen adalah lebihburuk ketimbang sesuatu yang tidak berguna. Setiap CEO semestinya memberikanpemahaman pada orang-orang dalam organisasinya, dan mengarahkan mereka untukselalu berada dalam jalur anggaran yang benar. Dengan demikian, kita selalumencari jawaban atas tiga pertanyaan berikut: bagaimana performa kitadibanding anggaran? Apa yang harus dilakukan untuk mengecilkan variance? Apayang sudah kita pelajari untuk menyusun anggaran yang lebih baik tahundepan?

4--Rekuitmen.

Rekrutlah orang-orang terbaik yang bisa anda dapatkan. Tentukan dengan jelastugas yang harus diselesaikan, lalu cari orang yang mampu melakukannya, takpeduli apakah itu untuk pekerjaan CFO, tenaga penjual atau hanya seorangclerk saja. Lalu beri mereka gaji / imbalan yang layak dan tuntutlahperforma yang luar biasa dari mereka. Anda akan mendapatkan bahwa uang yanganda bayarkan untuk mereka memberikan imbalan yang jauh lebih banyak. Andapun hanya butuh sedikit orang untuk menjalankan perusahaan. Jika andamempekerjakan orang berdasarkan berapa gaji yang bersedia anda bayarkan,maka anda takkan pernah mendapatkan lebih dari besar gaji itu, dan itu bukancara membangun perusahaan yang besar. Pekerjakan orang-orang yang terbaik.

5--Manajemen.

Berikan kesempatan bagi karyawan anda untuk melakukan apa yang semestinyamereka lakukan. Beri mereka visi, petunjuk dan arahan yang jelas lalumenjauhlah anda dari setiap detil. Mereka takkan pernah melakukan apa yangmungkin anda lakukan, namun seringkali mereka melakukannya lebih baik darianda. Jika performa mereka tidak sesuai dengan standar perusahaan, makaganti saja pekerjaan mereka atau ganti mereka. Jangan menghabiskan waktuuntuk menutup-nutupi kelemahan mereka. Ini hanya akan menambah kelemahandiri anda sendiri, dan pekerjaan pun takkan pernah selesai dengan baik.Fokus manajemen dicapai melalui pencanangan visi yang jelas, rencanatindakan dan mempekerjakan karyawan yang berbakat, berdedikasi untukmelakukan apa pun demi mencapai tujuan. Keberhasilan bsnis dicapai denganmenguasai proses tersebut, atau bila tidak, mungkin anda hanya sedangberuntung saja. Maka, sebenarnya mana yang anda pilih? (07052002)

(Disadur dari: Gene Siciliano, CMC, CMA, The Greatest Management Challenge)



5 RAHASIA WIRAUSAHAWAN SEJATI

Aleta Pippin

Ada banyak sifat yang dirujukkan pada seorang wirausahawan, misal, pemberani, pembuka jalan, pengambil resiko, bahkan serakah, rakus, danmacam-macam lainnya. Manusia-manusia langka yang berani menghadapi resikodan berspekulasi dipandang sebagai pengusaha yang tega melakukan apa pununtuk meraih kekayaan sehingga merusak kesehatan dirinya sendiri. Yangjelas, semua image tersebut sudah seharusnya dibuang ke dalam keranjang sampah mistik dan kesalahpahaman.

Di jaman sekarang ini, ada sebuah model baru bagi seorang wirausahawansejati. Mereka memandangkan kesuksesan sebagai sesuatu yang lain, karenamereka menyadari bahwa bermimpi untuk meraih keamanan melalui kekayaanadalah sesuatu yang benar- benar hanyalah sebuah mimpi belaka. Merekamenemukan bahwa sebuah keamanan diri bukan berasal dari finansial. Merekamelangkah ke dalam kekuatan batin mereka untuk menempuh tujuan hidup danmenciptakan hidup yang penuh makna, bukan sekedar bisnis belaka. Merekainilah yang kami sebut sebagai wirausahawan sejati.

Ada lima sifat dan hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan sejati.Yaitu:

1--Visioner.

Wirausahawan model lama biasanya suka melawan sesuatu. Karena, merekamenginginkan kebebasan dan melakukan segala sesuatu menurut cara merekasendiri, serta percaya bahwa mereka bisa melakukannya jauh lebih baikketimbang orang lain. Tetapi, bagi seorang wirausahawan sejati, jiwa yangmemberontak hanyalah sebagian kecil saja. Bagaimana pun, seorangwirausahawan sejati lebih merupakan seorang yang visioner. Mereka melihatgambar besar yang begitu penuh angan-angan. Mereka juga mempunyai wawasanyang luas akan hidup dan usaha yang ingin mereka ciptakan.

2--Pencipta nasibnya sendiri.

Wirausahawan tradisional menciptakan bisnis, dan ini merupakan motivatorterbesar mereka. Namun, ketika bisnis telah diciptakan, kemana lagi merekaakan melangkah? Wirausahawan sejati bergerak menuju nasib dan takdir mereka.Mereka mendapat inspirasi dari sesuatu yang lebih luas daripada sekedar apayang bisa mereka usahakan. Mereka pun menggali kekuatan batin dalam merekadan melangkah penuh percaya diri. Mereka bisa tetap melangkah meski hambatantampaknya mustahil dilalui. Dengan demikian, orang-orang yang tepat, tempatyang tepat dan kesempatan yang tepat bermunculan untuk menolong wirausahawansejati meraih takdir mereka.

3--Menarik perhatian.

Semua wirausahawan mempunyai mimpi. Sebagian dari mereka berkeinginan untukmencapai tujuan yang jelas, sedangkan yang lain hanya berkeinginan untukmenjadi seorang wirausahawan yang terkenal dan pertama. Mereka mendorong idedan bisnis untuk melakukan sesuatu yang mungkin sulit dicapai orang lain.Namun, seorang wirausahawan sejati, bukan sekedar bermimpi, mereka jugaorang yang menarik perhatian. Setiap langkah mereka mampu menjadi inspirasibagi orang lain.

4--Meraih tujuan diri.

Banyak wirausahawan tradisional secara agresif mengejar mimpi danmengembangkan bisnis yang sangat sukses. Tapi, banyak dari mereka yang takmerasakan kepuasan batin. Kenapa? Karena mereka tidak menyisihkan waktuuntuk benar-benar memahami apa yang penting bagi hidup mereka, sebagaiakibatnya, mereka menderita banyak penyakit, hubungan yang buruk dan hal-hallain. Sedangkan wirausahawan sejati menciptakan bisnis dari dalam dirisebagai perwujudan kesadaran jiwa mereka. Mereka mengerti apa yang pentinguntuk menyelaraskan keyakinan dan mimpi-mimpi mereka untuk memenuhi tujuanhidup mereka.

5--Inspirasional.

Banyak wirausahawan memilih untuk tidak mempunyai karyawan atau rekan kerja.Mereka lebih suka bekerja sendiri. Itu kenapa, seringkali mereka tidak bisabertindak sebagai supervisor yang baik. Mereka lebih suka mengendalikansemuanya, atau melakukan micromanagement, atau tidak memanage apa-apa.Wirausahawan sejati tahu pentingnya spirit team dan bagaimana membangkitkaninspirasi orang lain agar menjadi kreatif dan mampu mengekspresikan hidupyang penuh makna. Mereka tahu bahwa memenuhi kebutuhan orang-orang lebihbaik bagi klien dan rekan bisnis mereka. Dan, sebagai akibatnya bisnismereka pun tumbuh.

Tak peduli apakah anda sekarang ini adalah seorang wirausahawan atau sedangbermimpin menjadi seorang wirausahawan, memahami bagaimana menjadi seorangwirausahawan sejati tentu mempunyai banyak keuntungan bagi anda. Anda bisamenyingkirkan cap sebagai seorang wirausahawan tradisional dan memberikanruang yang lebih luas bagi anda untuk pertumbuhan diri anda. Jika anda siapuntuk melangkah maju dan berikrar untuk meraih apa yang anda inginkan, yaituhidup penuh makna dan sejahtera, inilah waktunya untuk berubah. Ubahpandangan anda dan jadilah seorang wirausahawan sejati sekarang. (30042002)
(Disadur dari: Aleta Pippin, 5 Secrets of the Authentic Entrepreneur)
**********************************************************
Integritas seseorang diukur dengan tingkah lakunya bukan profesinya.(Junius)

Jangan terlalu mencemaskan kepercayaan diri anda. Cemaskan karakter anda.Integritas adalah imbalannya. (Dr. Laura Schlessinger)