Pages

Tuesday, July 19, 2005

Stoper

Orang meminta anda untuk mengkritiknya, tetapi sesungguhnya yang ia inginkan adalah pujian. (Reginald Maudling)

Untuk setiap kritik yang anda lontarkan atas kinerja seseorang, pastikan anda memberinya empat penghargaan. (Bob Ottaviani)

Tukang kritik adalah seseorang yang tidak pernah sungguh-sungguh berangkat ke medan perang, tetapi paling belakang muncul untuk menembaki mereka yang luka-luka. (Tyne Daly)

Kehidupan itu sederhana

Secarik Motivasi:
Kalau kita tanyakan pada mereka yang kita anggap berhasil dalam hidupnya:bagaimana mereka merencanakan semua keberhasilan itu? Hampir dapat dipastikan mereka akan menjawab: tidak tahu. Sebagian besar malah mengatakan bahwa mereka sama sekali tak membayangkan hasil seperti ini. Sebuah jawaban yang jujur. Justru jika bukan itu jawabannya, kita boleh sedikit mengerutkan dahi tanda bertanya-tanya.

Kenyataannya, kita tak selalu bisa merancang hidup dalam sebuah cetak biru, serumit atau seteliti apa pun itu. Yang menyenangkan dalam hidup adalah seringkali hidup berjalan begitu sederhana, namun teramat kuat dan mendalam. Percayalah, kita tidak berjalan di atas rencana-rencana. Hidup mengalir diatas tindakan-tindakan kita. Jika anda menjajakan kue sepanjang jalan kota, anda akan mendapatkan penghasilan yang anda cari-cari. Itulah wajah kehidupan: sederhana!

10 Kesalahan Manager

Wolf J. Rinke, PhD, CSP

Ketimbang bertele-tele, kita langsung ke pokok persoalannya saja. Berikut ini adalah 10 kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh manajer, serta bagaimana kita bisa menghindarinya.

10--Tidak mempercayai karyawan.

Jika anda terus-menerus tidak mempercayai karyawan, anda hanya benar sebanyak 3% saja. Namun jika anda selalu mempercayai karyawan anda, sampai terbukti bahwa anda keliru, maka anda menghabiskan waktu anda sebanyak 97% untuk melakukan hal yang benar. Maka mengapa kita tidak melakukan hal yang benar saja? Mempercayai karyawan akan memberikan hasil yang luar biasa positif bagi organisasi anda.

9--Menghabiskan terlalu banyak waktu di kantor.

Dalam sebuah seminar, saya bertanya pada para manager: berapa di antara anda yang tak mempunyai masalah? Tentu saja, tak ada yang mengangkat tangan. Kemudian saya bertanya lagi: kepada siapa anda mencari jawaban? Jika anda menjawab: kepada customer dan karyawan, anda benar. Maka, mengapa anda lebih banyak menghabiskan waktu di kantor anda sendiri? Anda takkan mendapatkan jawaban apa-apa jika anda berdiam di kantor anda. Untuk mendapatkan jawaban atas persoalan, anda harus menghabiskan waktu setidaknya 66% untuk mempraktekkan management by walking around.

8--Memuaskan customer.

Jika anda berusaha memuaskan customer, anda akan segera terlempar dari bisnis anda. Mengapa? Karena hanya dengan melampaui harapan customerlah, customer akan mengingat anda dan perusahaan. Jika tidak, mereka akan melupakan anda dan tidak akan mempertimbangkan anda lagi. Mereka akan memilih produsen lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

7--Mencari-cari kesalahan karyawan.

Mungkin anda akan protes, bukankah ini adalah tugas manager? Memang benar,tapi jika anda berasal dari generasi tua manajemen, dan jika anda ingin merusak efektivitas anda sendiri. Alasannya: anda sebagai manajer semestinya tahu bahwa harapan-harapan anda baru akan tercapai dalam jangka waktu panjang. Jika anda ingin menyuntikkan energi tinggi dalam organisasi, semestinya anda memusatkan energi anda untuk memergoki karyawan melakukan hal yang benar. Maka, anda melakukan manajemen dengan penghargaan, bukan dengan perkecualian.

6--Menghabiskan banyak waktu dengan si biang kerok.

Coba perhatikan agenda anda selama beberapa hari ini. Jika anda menghabiskan waktu dengan si biang kerok perusahaan lebih dari 5% waktu anda, maka anda menyia-nyiakan waktu anda sana. Anda mendapatkan apa yang anda perhatikan. Jika anda hanya memperhatikan si biang kerok, anda akan mendapatkan biangkerok. Jika anda menghendaki kinerja perusahaan yang tinggi dan positif, anda harus menghabiskan sebagian besar waktu anda dengan orang-orang yang mampu mewujudkan hal tersebut.

5--Tidak banyak melakukan pelatihan dan pengembangan SDM.

Riset mengatakan bahwa perusahaan yang berkinerja tinggi justru mengalokasikan investasi mereka sebanyak 3,5-5% untuk pengembangan sumberdaya manusianya, melalui pendidikan dan pelatihan. Sebenarnya tidak ada hal yang ajaib dalam hal ini. Jika anda ingin perusahaan anda berjalan lebih baik, anda harus memiliki karyawan yang lebih baik pula.

4--Menumpuk-numpuk kekuasaan.

Jika anda ingin meningkatkan kekuasaan anda, anda justru harus menguasai seni membagi-bagikannya. Jika anda tidak berkenan membagikan kekuasaan, anda tidak memberi kesempatan orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Artikel diWall Street Journal tahun 1997, menunjukkan bahwa 30% karyawan merasa bahwa minat mereka diabaikan oleh manajer yang berkuasa mengambil keputusan yang mempengaruhi mereka. Angka ini melonjak dibanding tahun 1996, sebesar 25%. Ingat-ingatlah selalu untuk menekan pengambilan keputusan hingga ke level yang paling bawah.

3--Downsizing.

Kebanyakan manajer menyukai downsizing, alias penciutan organisasi. Mengapa,karena tampaknya inilah cara paling cepat untuk menaikkan laba perusahaan. Dengan demikian, manajer akan mendapatkan bonus lebih bsar. Aha! Melakukan penciutan untuk mendapatkan bonus? Riset menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan yang melakukan downsizing justru lebih tidak profitable. Study selama tujuh tahun yang dilakukan oleh Universitas Colorado membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan downsizing bisa melipat gandakan pendapatan selama 3 tahun. Tetapi, perusahaan sejenis yang tidak melakukan downsizing justru meng-empat lipat gandakan pendapatan mereka dalam periode yang sama. Intinya: perusahaan anda meraih competitive advantage melalui orang, bukan dengan mengusir mereka dari organisasi.

2--Membuat kerja tampak berat.

Apakah anda suka bersenang-senang? Tentu saja! Jadi, mengapa banyak manajer yang menjadikan pekerjaan sedemikian berat dan menyakitkan untuk dikerjakan. Lihat saja survey yang mengatakan bahwa 25% karyawan Amerika Serikat membenci pekerjaan mereka, 56% dengan terpaksa menerima pekerjaan mereka, dan hanya 19% yang mencintainya. Anda akan mencapai kinerja yang luar biasa melalui orang-orang yang biasa saja hanya dengan menjadikan pekerjaan tampak menyenangkan.

1--Memberi reward yang sama kepada setiap orang.

Kebodohan nomer satu yang dilakukan manajer adalah memberikan reward yang sama kepada setiap orang. Hal ini melanggar prinsip terutama dari manajemen:reward harus sesuai dengan kinerja. Jika anda melakukan prinsip ini, anda punya peluang untuk membentuk perusahaan sebagaimana yang anda inginkan. Maka, lihat lagi bagaimana rewarding system anda, lalu pastikan bahwa anggota team yang paling positif, energetik dan berkinerja tinggilah yang mendapatkan reward dan penghargaan yang paling baik dan paling tulus, dibanding sang biang kerok perusahaan anda.

Itulah 10 kesalahan dan kebodohan yang harus anda hindari jika anda ingin membangun organisasi yang lebih produktif dan positif. (23042002_
(Disadur dari: Wolf J. Rinke, PhD, CSP, Top 10 Stupidest Mistakes ManagersMake and How to Avoid Them)

Tips Memompa semangat berprestasi

Mengapa ada orang-orang yang mempunyai energi yang begitu besar untuk meraih sesuatu? Mengapa ada orang yang penuh gairah dalam menghadapi tantangan? Mengapa ada orang yang sangat ingin berprestasi? Terlepas dari apa motivasi seseorang itu meraih prestasi, mereka selalu mempunyai kesamaan, yaitu,mempunyai energi yang melimpah, berani menghadapi tantangan dan ambisi besar untuk diwujudkan. Itu kenapa banyak pakar perilaku berpendapat bahwa keberhasilan adalah sikap. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terus gigih meraih prestasi adalah kemampuannya untuk memompakan semanga tuntuk berprestasi. Berikut ada beberapa tips untuk memompakan semangat berprestasi.

1--Jadilah diri sendiri.

Kalau ambisi anda berprestasi adalah untuk mengalahkan orang lain, anda akan segera kehabisan energi positif dalam bekerja. Dorongan yang muncul lebih banyak bersifat negatif yang dapat mengganggu kejernihan pandangan anda.Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain. Kenali saja siapa diri anda,dan jadilah diri anda sendiri. Itu jauh lebih sehat bagi kepribadian anda.

2--Menyusun visi, target, dan skedul pencapaian.

Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan kedalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demiselangkah.

3--Belajar terus, dan berusaha mempunyai keahlian khusus.

Jangan berhenti belajar, namun tak perlu mempelajari semuanya. Kenali apa kekuatan anda untuk menjadi seorang ahli agar anda mampu menuntaskan pekerjaan dengan hasil yang baik. Anda akan merasakan kesenangan jika anda mampu menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya. Mempelajari semua hal memangbaik untuk menambah wawasan dan kebijakan, namun jika anda tak punya sebuah keahlian yang menjadi keunikan diri anda sendiri, maka anda takkan tahu apa yang ingin anda kerjakan dengan baik. Hanya karena anda ahli, anda akan menetapkan standar yang tinggi. Sedangkan, standar tinggi adalah salah satu kualitas dari seorang yang berprestasi.

4--Melakukan apa yang anda sukai.

Lakukan apa yang anda cintai. Ini akan menumbuhkan semangat dan kesenangan dalam setiap pekerjaan. Anda akan temukan bahwa keberhasilan bukan sesuatuyang ada di depan sana, namun berjalan seiring dengan apa yang andakerjakan.

5--Jangan menyia-nyiakan peluang.

Jangan terlalu banyak memikirkan masalah uang atau penghasilan yang anda peroleh. Jauh lebih penting anda memperoleh tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan anda. Lalu bersungguh-sungguh mengerjakannya. Pikirkan bagaimana anda bisa memperbaiki keadaan yang ada dalam tanggung jawab anda. Seringkali keberhasilan besar bersembunyi di balik sebuah peluang yang kelihatannya sepele.

6--Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.

Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat berangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.

7--Berbagi atas keberhasilan yang bisa diraih.

Tak apa jika anda ingin menikmati sebuah keberhasilan kecil yang bisa anda raih. Namun, jangan semata-mata melakukannya sendiri. Bagilah dengan orang lain. Berbagi kegembiraan justru melipat gandakan kegembiraan anda. Ucapan selamat yang diberikan orang lain pada anda sangat efektif untuk memompa semangat anda meraih yang lebih baik lagi.

8--Tidak bersedih atas kegagalan.

Satu hal yang sangat meruntuhkan semangat adalah kegagalan. Namun, mereka yang mempunyai keinginan berprestasi yang tinggi, kegagalan justru memacu mereka untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi. Terimalah kegagalan sebagaimana adanya. Buka kembali buku pelajaran anda, mungkin ada yang terlewatkan. Berlatih terus dan coba lagi. Keberhasilan selalu didahului oleh kegagalan. Itu mengapa orang bijak mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. (22042002)

Monday, July 18, 2005

Lakukan yg berguna meski sederhana

Hari ini coba cari barang, yang menurut anda paling sepele, di rumah anda.
Mungkin anda bisa mulai dari tutup tube pasta gigi yang tak terpakai.
Coba perhatikan bagaimana bentuknya. Anda akan temukan sebuah bentuk yang sangat menarik; ukuran yang pas dengan pegangan, desain yang mantab, dengan ulir dibagian dalam yang teliti dan tepat.
Pernahkah anda membayangkan, pasti ada seseorang yang bermalam-malam memikirkan bagaimana merancang barang sekecil itu agar bisa digunakan?
Pernahkah anda membayangkan juga, pasti ada orang lain yang berhari-hari bahkan berminggu-minggu menyiapkan cetakan, menguji sampai menghantarkannya ke hadapan anda.

Sebelum anda buang barang yang tampaknya beigtu sederhana, temukan sesuatu yang luar biasa yang menjadikannya terwujud dengan baik. Yaitu, sebuah usaha keras manusia. Usaha keras untuk menghadirkan barang yang bermanfaat bagi kemudahan dan kesejahteraan hidup kita. Dan, memang itulah tugas utama kita pada sesama: menjadi sesuatu yang berguna, meski apa yang kita lakukan itu tampaknya begitu sepele.

Rahasia kesuksesan

"Tuan, apa rahasia kesuksesan anda?" tanya seorang wartawan pada seorang presiden direktur perusahaan terkemuka.

"Dua kata."

"Apakah itu, tuan?"

"Keputusan tepat!"

"Lalu, bagaimana tuan bisa membuat keputusan tepat?"

"Satu kata."

"Apakah itu, tuan?"

"Pengalaman!"

"Lalu, bagaimana tuan bisa mempunyai pengalaman itu?"

"Dua kata."

"Apakah itu, tuan?"

"Keputusan salah!"

Smiley...! Apa arti benar dan salah? Kita bisa mengambil keputusan yang tepat, karena kita belajar dari sesuatu yang salah.

Tak usah malu berusaha

Mari kita lihat sekeliling. Ternyata yang namanya rejeki itu berasal dari mana pun datangnya, selama manusia mau berusaha. Seorang ibu mengayuh sepeda keluar masuk gang menjajakan dagangan. Pada akhir hari ia mengantungi beberapa lembar penghasilan untuk penghidupannya esok hari. Seorang lelaki berpanas-panas bekerja sebagai kuli aspal. Kulitnya hitam legam. Itu pun jadi penghidupan bagi diri dan keluarganya. Bahkan, seorang pemuda mengamen di persimpangan jalan demi sekeping dua keping uang logam, toh tak menyempitkan jalan bagi sesuap dua suap nasinya hari itu. Apa pun yang kita usahakan, selama keringat menetes, selama upaya ditegakkan, maka tak ada keraguan bagi datangnya rejeki pada kita.

Sayang banyak dari kita yang suka memilah-milah orang lain berdasarkan banyak sedikitnya penghasilan yang diperoleh. Padahal bukan itu persoalannya. Bukan pada berapa hasil yang kita kumpulkan, melainkan pada bagaimana upaya kita memperolehnya. Jangan luputkan pandangan dari satu pelajaran: yaitu, betapa pemurahnya semesta ini bila kita mau berusaha, dan sama sekali tak malu berupaya.

Pujian-pujian 1 menit

PUJIAN-PUJIAN SATU MENIT
Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D.

Adalah hal yang masuk akal, bahwa anda tidak dapat menjadi manajer yang efektif jika anda dan orang-orang anda tidak yakin akan apa yang diperintahkan kepada mereka untuk mereka lakukan. Namun, pekerjaan manajer satu menit belum selesai hanya karena anda telah menetapkan sasaran satu menit. Manajer satu menit tahu bahwa akan lebih mudah bagi karyawan untuk melakukan sesuatu dengan baik jika karyawan mendapatkan umpan balik yang jelas tentang cara karyawan melakukan sesuatu.

Segera setelah menetapkan sasaran satu menit, manajer satu menit mengadakan "kontak dekat" dengan karyawannya. Caranya adalah dengan mengamati aktivitas dengan sangat dekat. Manajer satu menit tidak pernah tampak sangat jauh dari karyawannya. Selanjutnya mereka memerintahkan karyawan untuk membuat catatan terinci mengenai kemajuan-kemajuan yang diminta. Pada awalnya mungkin karyawan akan merasa bahwa pekerjaannya sedang dimata-matai, namun inti dari "kontak dekat" ini adalah MANAJER SATU MENIT BERUSAHA MEMBANTU KARYAWAN MENCAPAI POTENSI PENUH DAN MENDAPATI KARYAWAN MELAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR.

Banyak manajemen, di saat mereka menerima karyawan baru, melakukan hal-hal berikut ini. Mereka menyambut karyawan baru dengan suka hati, mengajak berkeliling perusahaan, memperkenalkan dengan semua orang, mengantar ke tempat kerjanya, kemudian meninggalkan mereka sendirian. Manajemen mengamati karyawan baru itu, dan jika ia melakukan kesalahan, ia disikat. Ini adalah gaya kepemimpinan yang paling populer yang disebut dengan "tinggalkan lalu sikat" atau "tinggalkan lalu minta ia bekerja sebaik-baiknya". Tapi cara ini sama sekali tidak memberikan produktivitas baik.

Manajer satu menit menekankan pada hal yang positif. Mereka berusaha mendapati karyawan melakukan sesuatu dengan benar, untuk kemudian melontarkan "Pujian Satu Menit". Saat mereka mendapati karyawannya melakukan sesuatu dengan benar, mereka mendatangi dan berbicara pada karyawan mereka. Seringkali dengan menaruh tangan di bahu karyawan dengan sikap ramah. Mereka melakukan hal ini dengan penuh kepedulian, karena mereka tahu dengan tepat apa yang semestinya dipuji.

Mereka tidak serta merta menempatkan diri mereka pada posisi mereka sendiri, namun juga pada posisi karyawan. Karenanya, mereka menunjukkan sikap tulus dan kosisten. Dan ini sangat dihargai oleh karyawan mana pun. Itu semua dilakukan dalam waktu satu menit. Manajer satu menit tidak perlu memuji seseorang panjang lebar. Kepedulian dan ketulusan mereka jauh lebih berharga ketimbang panjang lebarnya kata-kata pujian.

Inti terpenting dari rahasia kedua dari Manajer Satu Menit adalah bahwa manajer yang efektif haruslah bertindak juga sebagai seorang pelatih yang baik. Mereka terus-menerus berusaha menumbuhkan potensi penuh dari karyawan, terutama bila karyawan menghadapi tugas-tugas baru. Kunci untuk melatih seseorang melakukan sesuatu tugas baru, pada mulanya, adalah menangkap mereka melakukan sesuatu yang kurang lebih benar sampai akhirnya mereka dapat belajar melakukannya dengan tepat. Sebenarnya kita menggunakan konsep pelatihan seperti ini di saat berhadapan dengan anak-anak dan hewan. Tetapi kita agak melupakannya bila kita berurusan dengan orang dewasa. Padahal hal ini sangatlah alamiah.

Dengan menjadi seorang pelatih yang baik, maka manajer satu menit selalu mempunyai orang-orang yang terbaik baginya. Itu juga berarti bahwa bukan hal yang mencemaskan bahwa jika banyak karyawan-karyawan terbaik mereka yang meninggalkan manajer satu menit untuk menjalankan operasinya sendiri. Justru dengan terjadinya perputaran karyawan, perannya sebagai pelatih telah dilakukan dengan baik.

Jadi memberikan pujian satu menit hanya buah dari sebuah usaha panjang yang dimulai dari mengamati karyawan dari dekat, meminta karyawan menilai kemajuan-kemajuan mereka sendiri, berusaha mendapati karyawan melakukan sesuatu dengan benar, memberikan umpan balik positif dan kemudian memberikan pujian satu menit. Anda tidak dapat memuji secara efektif dan tulus, jika anda tidak mengikuti seluruh proses kerja karyawan anda. Pujian satu menit adalah alat efektif untuk menumbuhkan potensi karyawan dan menjadikan karyawan merasa nyaman akan diri mereka sendiri.

Pujian Satu Menit dapat berhasil baik, jika anda:

1--Jauh-jauh hari mengatakan pada karyawan anda bahwa anda akan memberikan umpan balik pada mereka mengenai bagaimana cara mereka bekerja.

2--Memuji karyawan dengan segera.

3--Mengatakan kepada karyawan secara spesifik dan jelas tentang apa yang telah mereka lakukan dengan benar.

4--Mengatakan pada karyawan betapa senangnya perasaan anda atas pekerjaan mereka yang benar. Betapa hal ini sangat membantu organisasi dan karyawan lain dalam mencapai kemajuan.

5--Berhenti sejenak dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk merasakan betapa senangnya perasaan anda.

6--Menganjurkan mereka untuk melakukannya lebih sering lagi.

7--Berjabat tangan atau menunjukkan sikap tulus dan ramah bahwa anda mendukung kesuksesan karyawan dalam organisasi.