Teguran memang tidak mengenakkan, baik bagi yang menegur apalagi yang ditegur. Namun demikian prosedur teguran (warning) sudah menjadi baku dalam usaha pendisiplinan, pendidikan, maupun menumbuhkan keteraturan dalam organisasi. Bagaimana seorang manajer dapat memberikan teguran dengan baik, Sam Deep dan Lyle Sussman, dalam bukunya Smart Moves, memberikan 10 aturan dalam memberikan teguran.
1. Pastikan bahwa informasi anda akurat.
Jangan menegur tanpa alasan yang kuat
2. Berikan teguran sesegera mungkin setelah terjadinya pelanggaran.
Teguran akan kehilangan keampuhannya jika dilakukan terlalu lama setelah pelanggaran terjadi.
3. Pastikan anda dalam keadaan tenang sebelum menyampaikan teguran.
Teguran harus bernada pemecahan persoalan, bukan manuduh.
4. Berikan teguran secara empat mata.
Jangan melukai yang bersangkutan. Tujuan anda adalah mengubah perilaku, bukan mempermalukan atau membuat marah karyawan.
5. Pusatkan pada perilaku tertentu, jangan menggeneralisir.
Apa persisnya kesalahan karyawan? Apa saja data yang anda miliki?
6. Jangan melakukan diskriminasi; berlakulah adil.
Teguran harus tegas, adil, dan konsisten untuk semua bawahan.
7. Berikan nasehat dan bimbingan.
Apa yang seharusnya dilakukan karyawan untuk selanjutnya?
8. Berikan motivasi dan dukungan.
Kemukakan rasa yakin anda bahwa pekerjaan karyawan akan menjadi lebih baik dan bahwa ia mampu mencari prestasi yang lebih tinggi.
9. Akhiri dengan saling pengertian yang jelas.
Apa yang terjadi? Mengapa ini terjadi? Apa yang akan diubah? Kapan? Apa akibatnya bila perubahan itu tidak dilakukan?
10. Jangan mengungkit-ungkit lagi.
Ini sudah berakhir. Perlakukanlah karyawan seperti anda memperlakukan semua yang lain. Jangan coba memergoki orang melakukan kesalahan. Pergokilah ia ketika melakukan sesuatu yang benar.
Mengantri dan matematika
7 years ago
No comments:
Post a Comment