Pages

Tuesday, December 09, 2008

RUSA DI HUTAN

Laura Ingalls Wilder

Kisah ini bermula di hutan Wisconsin. Di sana ada seorang anak kecil bernama Laura. Ia tinggal di sebuah pondok yang terbuat dari balok kayu. Laura tinggal bersama dengan Pa, Ma, dan kedua saudara perempuannya. Kakaknya bernama Mary dan adiknya Carrie. Mereka punya seekor anjing bulldog yang sudah tua. Namanya Jack.

Saat itu musim gugur. Udara menjadi dingin. Sepanjang hari perapian dinyalakan supaya rumah tetap hangat. Laura dan Mary menjahit kain perca di depan perapian. Mereka sedang membuat selimut dari kain perca.

Suatu hari, sehabis makan malam, Pa pamit pergi ke hutan. Pa akan berburu rusa. Sejak musim semi lalu, persediaan daging di rumah sudah habis. Kini tiba saatnya bagi Pa untuk berburu lagi. Setelah Pa berangkat ke hutan, Laura dan Mary pergi tidur. Mereka kehilangan suara biola Pa. Biasanya, Pa selalu memainkan biola sebagai musik pengantar tidur mereka.

Keesokan harinya, Laura dan Mary menunggu cerita Pa tentang rusa di hutan.
Namun, seharian Pa sibuk membelah kayu bakar. Dan, mereka tidak melihat daging rusa sedikit pun.

Setelah makan malam Pa memangku Laura. Mary duduk di atas kursi kecilnya.
Lalu Pa berkata, "Sekarang Pa akan menceritakan mengapa kita tidak makan daging hari ini."

"Semalam Pa pergi ke hutan dan memanjat pohon oak yang besar. Dari situ Pa bisa mengintai rusa," kata Pa. "Kemarin bulan sedang purnama. Pa melihat seekor rusa yang bertanduk besar. Rusa itu tampak begitu kuat, bebas, dan liar. Pa tak tega menembaknya. Pa hanya duduk dan memandanginya. Akhirnya ia lari masuk ke hutan."

"Pa jadi ingat. Ma dan kalian sedang menanti daging rusa untuk kubawa pulang. Lalu Pa bertekad, nanti, kalau ada rusa muncul, Pa akan menembaknya.
Setelah menunggu agak lama, seekor induk rusa dan anaknya muncul di bawah sinar bulan. Mereka berdiri sambil mengawasi bulan. Matanya yang besar bersinar lembut. Sekali lagi, Pa hanya memandangi mereka. Mereka pun berlalu dan hilang di telan bayangan pepohonan. Lalu Pa turun dari pohon dan pulang."

Laura berbisik di telinga Pa, "Aku senang Pa tidak menembak mereka!"

Lalu Mary berkata, "Kita masih bisa makan roti dan mentega."

Pa memeluk kedua akanya dan berkata, "Kalian adalah anak-anakku yang baik."

Pojok Renungan Editor: Agaknya kita lebih banyak belajar kebijaksanaaan dari cerita kanak-kanak. Maksud hati memberikan ajaran kebaikan bagi anak-anak, namun seringkali ajaran itu membekas lebih dalam di hati kita sendiri.


(Diadaptasi dari The Deer in The Wood, Little House in The Big Woods, Laura Ingalls Wilder. Dapatkan cerita-cerita tentang kepioniran dari Seri Little House in The Prairie, karya Laura Ingalls Wilder yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.)

No comments: