Kita mungkin menganggap, berdiri sebagai pemimpin ibarat berdiri di puncak sepi. Memang benar pucuk-pucuk tinggi hanya berdiri bersendiri. Sedangkan tanaman perdu tumbuh bersemak-semak rimbun. Namun, semestinya hidup tidak sebeku itu, selama anda membalutnya dengan persahabatan. Bahkan, pemimpin besar pun tak mau menyia-nyiakan manisnya persahabatan. Miliki jiwa yang sedemikian hangat sehingga kita bisa memandang setiap orang sebagai teman.
Mari periksa persahabatan yang pernah anda rajut. Jangan biarkan hanyut begitu saja tertelan waktu. Jadikan ia sebagai pelumas yang melembutkan kerasnya benturan dalam kehidupan kerja anda. Rasakan sebuah kekayaan hidup yang tak terkira. Simak saja sebuah pepatah bijak, "hidup tanpa teman, mati pun sendiri."
Mengantri dan matematika
7 years ago
No comments:
Post a Comment