Pages

Wednesday, July 15, 2009

KEYAKINAN SEORANG ANAK

diinspirasikan: Laverne W. Hall

Sebuah desa mengalami kekeringan berkepanjangan karena hujan kunjung tak turun. Tanah berubah menjadi gersang. Tanaman layu kehausan. Para penduduk desa merasa gelisah. Mereka pun mengharap dan berdoa sambil mengacung-acungkan simbol-simbol keagamaan mereka ke arah langit. Namun hari berganti minggu, hujan yang dinanti-nanti tak jua turun.

Seorang tetua desa berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh penduduk desa untuk mengadakan doa bersama selama beberapa jam di lapangan desa. Setiap penduduk diminta untuk membawa benda suci dan simbol-simbol ritual keagamaan yang mereka miliki.

Pada hari yang telah ditentukan, seluruh penduduk desa berbondong-bondong menuju lapangan desa. Wajah dan hati mereka penuh harap. Kemudian tetua desa mulai memimpin doa. Beliau minta pada seluruh penduduk untuk mengumpulkan semua benda suci dan simbol-simbol keagamaan mereka ke tengah-tengah lapangan.

Setelah beberapa jam berdoa, ajaib... seperti ada sebuah perintah ajaib, hujan rintik-rintik mulai turun. Maka seluruh penduduk desa bersorak gembira. Dan segera saja mereka berebutan mengambil kembali benda suci mereka. Tiba-tiba dari tengah-tengah tumpukan benda suci itu muncul sebuah bayangan yang menutupi semua benda suci itu.

...Yaitu seorang anak kecil berusia sembilan tahun dengan sebuah payung di tangan.

Pojok Renungan : Tidak masalah dengan benda-benda yang kita anggap suci, namun sebuah hati yang penuh keyakinan mengalahkan sejuta harapan. Ada jarak antara harapan dan keyakinan.

(Laverne W. Hall, All Rights Reserved)

No comments: