Bila sebuah ibu kota terguncang di dera kekalutan, jangan lantas menganggap seluruh negara telah luluh lantak. Ibu kota hanyalah setitik bulatan kecil di atas peta negara yang membentang besar ke seluruh penjuru. Masih ada bagian lain dari negara ini yang menampakkan wajah hangat dan ramah. Pantai dengan air bening yang menggarisi pulau dari laut; gunung dengan tiupan angin sejuk yang berdiri berpayung awan; sawah dengan liukan tentram nyanyian padi dan palawija yang menjanjikan penghidupan; adalah wajah-wajah kedamaian yang senantiasa menyerukan harapan. Jangan berpaling darinya.
Jadikan itu sebagai mata air penyegar jiwa yang mendorong langkah-langkah pembangunan negri.
Biarkan setitik bulatan hitam itu bergumul dengan bara apinya sendiri. Biarkan ia jadi ajang bermain anak-anak kecil yang hanya tahu merengek-rengek tiada arti. Kita masih punya kerja yang lebih besar dan lebih mulia. Mempertahankan kebeningan garis pantai, menjaga kesejukan tiupan angin gunung, serta menyiangi sawah ladang bagi anak cucu mendatang. Dan yang tak kalah penting: memiara agar ayam jantan tetap memekikkan kukuruyuk harapan esok hari.
Mengantri dan matematika
7 years ago
No comments:
Post a Comment