Lebih dari sepuluh pedagang rujak manis berjajar-jajar di tepi sebuah jalan raya ramai. Setiap ada kendaraan yang menepi mereka berdiri menjajakan dagangannya.
Ketika kendaraan itu berhenti di salah satu pedagang, yang lain kembali duduk tanpa kehilangan harapan. Beberapa tahun lalu hanya satu dua saja pedagang yang menggelar rujak manisnya di sana. Kini jalan itu dikenal dengan nama jalan rujak manis.
Wahai pedagang, tidakkah dengan demikian kalian bersaing ketat satu sama yang lain?
Salah seorang pedagang menjawab, "Ah, mengapa kami harus menganggap yang lain sebagai pesaing?
Setiap pagi dan petang kami sama-sama mendorong rombong datang dan pergi di jalan ini. Bahkan setiap saat kami bisa saling bertukar-tukar buah bila ada yang membutuhkan.
Kami dikenal karena beramai-ramai berdagang di jalan ini. Pedagang yang lebih suka berdagang sendiri di tempat lain lebih sulit mendatangkan pembeli. Kami menyebutnya bersaing dalam kebersamaan."
Mengantri dan matematika
7 years ago
No comments:
Post a Comment