Pages

Tuesday, February 10, 2009

Kegiatan alternatif mengendalikan emosi

Kegiatan alternatif kali ini bertujuan untuk mengajak anda berlatih mengenali bentuk-bentuk emosi yang melintas dalam pikiran, juga mengamati gerak-gerik emosi yang terjadi dalam diri seseorang. Diharapkan dengan demikian kita bisa memahami bahwa emosi kita selalu berhubungan emosi orang lain. Emosi ibarat sebuah awan yang meliputi anda dan sekitar.
Anda mempengaruhi orang lain dengan emosi anda, atau lebih tepatnya dengan
pikiran anda.

1--Lakukan relaksasi di awal hari anda. Ada banyak metode relaksasi, anda bisa coba yang paling sesuai dengan diri anda. Cara paling awam adalah dengan mengamati gerak naik turun nafas anda secara alami. Lakukan selama 10 atau 20 menit. Cobalah perlahan-lahan. Jangan paksakan diri. Biarkan semuanya berjalan apa adanya. Apakah anda bisa menemukan pikiran yang tenang dalam relaksasi itu? Apakah anda mampu menemukan suatu keadaan yang bersih dari emosi-emosi yang biasanya mempengaruhi diri anda?

2--Pahami ketenangan yang anda rasakan. Kemudian, melangkahlah dalam kegiatan sehari-hari. Berusahalah untuk mengamati setiap gerak emosi yang terjadi dalam diri anda. Apakah anda mampu menangkap setiap "debu" emosi yang menodai ketenangan pikiran anda?

3--Catat setiap perubahan yang terjadi secara fisik dan psikis dalam diri anda. Misal, di saat anda marah, catat perubahan yang terjadi dalam degub jantung anda, rasa panas/dingin dalam diri anda, kekacauan dalam kesadaran anda, atau bahkan hilangnya diri anda karena tertelan oleh kemarahan itu. Catat dan amati saja, tak perlu melakukan apa-apa.

4--Pada tengah hari, coba lakukan kegiatan relaksasi lagi. Temukan ketenangan pikiran itu lagi. Mungkin anda akan merasakan sebuah kesulitan karena lebih banyak "debu" yang harus anda bersihkan.

5--Dengan bekal ketenangan coba amati dan catat setiap perubahan emosi yang terjadi yang ditunjukkan oleh orang-orang (pilih 1 rekan baik anda sebagai bahan percobaan) di sekitar anda. Apakah anda mampu membedakan mana orang yang senantiasa mengendalikan dirinya, dan mana orang yang cenderung mengumbar emosinya.

Mengendalikan emosi adalah mengendalikan pikiran. Emosi itu bagai sepertik bunga api yang memancar dari awan, sedangkan pikiran adalah kayu kering yang mudah sekali terbakar oleh pertikan bunga api. Mengendalikan pikiran adalah menjaga agar kayu kering itu tak mudah terbakar, yaitu dengan menjaga ketenangan pikiran. Mengendalikan emosi adalah juga menjaga ketenangan diri.

Stopper :
Kita terluka dan menderita secara emosional, bukan karena tindakan orang lain atau apa yang diucapkan atau tidak diucapkan oleh orang lain, melainkan karena sikap mental dan tanggapan kita sendiri. (Maxwell Maltz)

Tidak ada pekerjaan yang rendah, yang ada hanyalah sikap mental yang rendah. (Bill Bennett)

No comments: