Prinsip terpenting dalam memahami kehidupan ini sebenarnya sederhana saja.
Begitu sederhana, begitu teruji, dan begitu terbuka.
Di ruang mana pun, dan di waktu kapan pun, siapa pun bisa menguji kebenarannya.
Karena itu, ia mampu menopang seluruh kerumitan realitas yang kita pandangi.
Prinsip itu adalah: tiada yang abadi di dunia ini; segala sesuatu pasti berubah.
Matahari terbit dan terbenam.
Bintang bercahaya lalu kelam.
Siang bersilih gantikan malam.
Lalu, mengapa kita harus mencemaskan semua yang ada?
Harapan dan kecemasan biasanya muncul dari keinginan kita untuk mempertahankan yang ada, atau menolak yang terjadi.
Padahal, tak pernah kita menangis sepanjang waktu.
Tangis pun reda terhiburkan tawa.
Kita pun tak pernah tertawa setiap saat.
Tawa akan dipudarkan duka cita.
Kita tak selalu tahu darimana dan kemana perginya semua perasaan itu.
Maka, bukanlah kita harus hanyut dalam semua perubahan.
Namun cukuplah mulai memahami, bahwa ada sesuatu bersembunyi di balik semua itu. Sesuatu itu, tanpa sadar kita cari-cari selama ini.
Sesuatu itu adalah secercah ketenangan hati.