Lebih sering ide-ide besar itu datang di saat kita sedang merefleksikan diri.
Yaitu, di saat kita memejamkan pelupuk mata, menepi dari keramaian, melemahkan diri dari segala asa. Yang ada hanyalah keredupan, kesunyian, serta penundukan diri.
Yang ada hanyalah gerak lembut nafas yang menyadarkan kita bahwa tali kehidupan itu masih terhela di sini.
Semua itu menuntun kita untuk melihat sebersit nyala terang obor dalam diri,mendengar bisikan yang terabaikan, serta menyadari keterpautan kita dengan seluruh jagat semesta.
Namun, tidak semestinya kita mencari ide besar di semua balik keheningan itu.
Kita hanya perlu memberanikan diri untuk bertepekur di pagi-pagi buta, berteman dengan kesenyapan, dan membuka pintu diri dari segala kemungkinan.
Ide terbesar bukanlah sesuatu yang harus menjadi monumen kehadiran anda di muka bumi ini, melainkan sesuatu yang anda sama sekali tak berpamrih pada apa-apa.
Anda hanya menyadari, anda berkewajiban melakukan itu sebaik-baiknya, karena itu adalah peran semesta yang dibisikkan oleh nyala obor dalam diri anda.
Mengantri dan matematika
7 years ago