Pages

Sunday, January 31, 2010

GUNAKAN KACAMATA DIRI SENDIRI

Jangan hanya karena kekerasan yang dilakukan oleh segelintir warga kota itu diberitakan besar-besar, lalu anda mengecam kejam seluruh isi kota. Sebuah berita memang bisa membantu kita memahami sesuatu yang terlewatkan, namun juga menyesatkan kenyataan. Maka dari itu, tak perlu terburu mengambil kesimpulan dari apa yang disampaikan oleh orang lain. Fakta yang polos takkan pernah sederhana lagi bila digetoktularkan oleh berbagai kepentingan.
Kenyataan yang lugu jadi sangat kompleks dicampuraduk dalam pusingan keinginan. Realitas tak mungkin tertangkap dari balik kacamata pandangan orang lain.

Justru di saat informasi berlalu simpang siur dengan deras, kita belajar bersikap teguh, tak mudah terombang-ambingkan pada desir angin. Di masa seperti inilah kita belajar memahami apa itu keraguan, keyakinan, dan prinsip. Kinilah saat paling tepat untuk menggunakan tatapan sendiri dalam memandang apa yang terjadi. Bila itu tak cukup berhasil, barangkali sudah waktunya kita membersihkan debu prasangka yang mengotori pandangan.

Thursday, January 21, 2010

JANGAN TOLAK CINTA

Jangan campakkan cinta yang dikatakan. Jangan nistakan kasih yang diulurkan.
Namun, pahamilah itu sebagai aliran energi yang bila anda berkenan menyadarinya, bisa diwujudkan jadi kebaikan. Terkadang orang tak cukup mengerti bagaimana menyatakan cinta kasihnya, sehingga menimbulkan prasangka dan keinginan buruk. Dan, itu diperparah oleh penolakan mentah-mentah begitu saja.
Jangan rendahkan atau permalukan orang yang mengungkapkan cinta kasihnya pada anda. Namun, bersama-samalah mengupayakan kebaikan dan kemuliaan.

Jangan manfaatkan cinta yang diungkapkan. Jangan ambil keuntungan dari kasih yang diberikan. Jangan nodai energi kebaikan itu dengan kepicikan demi kesenangan sesaat. Balaslah cinta dan kasih sayang dengan cara-cara agung yang meninggikan derajat kemanusiaan kita; menjunjung kematangan bersikap dan pribadi; serta memuliakan hubungan hingga akhir masa nanti.

Wednesday, January 06, 2010

ANTARA POLITIK DAN KERJA

Banyak orang menyebut politik sebagai permainan kekuatan. Oleh karenanya,tak perlulah bersungguh-sungguh dalam mengupayakannya. Sebagaimana layaknya permainan, kemenangan politik tak lebih dari kembang gula manis yang harus ada demi kesenangan. Tak lama kemudian kembang gula itu larut, dan permainan baru pun di gelar.

Namun, bekerja bukanlah permainan. Kita harus menunaikannya dengan segenap daya. Dalam bekerja tak ada menang atau kalah. Kerja adalah alasan mengapa kita dianugerahi kekuatan yang tak luar biasa ini. Maka jangan campur adukkan kerja dengan permainan politik yang tak perlu. Bila anda lengah, anda terjebak untuk bersungguh-sungguh berpolitik, dan bermain-main dalam kerja anda. Bila ini terjadi, kekuatan anda tak lebih berharga dari sebutir kembang gula pembujuk rengekan anak kecil.

Monday, January 04, 2010

BAGIAN KRITIS DARI SISTEM

Betapa pun hebatnya sebuah sistem kita susun, selalu saja ada bagian kritis.
Meski itu tak harus berarti kelemahan, namun menafikannya sama saja dengan mengabaikan tujuan sistem itu sendiri. Bukankah kekuatan rantai terletak pada mata rantai terlemah? Semestinya kita mengasah kemampuan melihat dimana sebuah kerapuhan berada. Terutama sekali dengan menyingkirkan penghalang diri tersulit; berupa rasa puas diri yang mengabaikan kewaspadaan dan keengganan untuk melakukan perbaikan. Maka, sebelum mampu menemukan bagian-bagian kritis dari struktur yang terhampar di depan mata, adalah
bijak merefleksikan kerapuhan yang ada dalam diri sendiri. Karena, kritis atau tidak, mudah dipermainkan oleh riak-riak gelombang pikiran kita.

Kelemahan terbesar kita adalah ketidakmampuan melihat kelemahan diri sendiri. Bila pepatah mengatakan, kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak, maka sebenarnya persoalannya: mata kita tak mampu melihat hitam-hitamnya sendiri.