Pages

Tuesday, July 22, 2008

LIMA PESAN UNTUK PEMIMPIN

Erry Riyana Hardjapamekas

Berikut adalah kutipan artikel berjudul "5 Pesan UntukPemimpin" yang ditulis oleh Erry Riyana Hardjapamekas, dalam buku beliau,"Esensi Kepemimpinan - Mewujudkan Visi Menjadi Aksi". Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT.Timah Tbk. Buku beliau sarat berisikan catatan-catatannya selama beliau menjabat sebagai seorang CEO yang dikirimkan pada para kolega dan manajernya melalui media email. Bagi kami,yang menarik dari buku ini bukan sekedar isinya yang sarat dengan pesan-pesan motivasional, tetapi juga bagaimana usaha Erry Riyana sebagai seorang eksekutif berusaha memberdayakan rekan-rekannya melalui proses komunikasi yang unik.

Berikut kami kutipkan komentar Prof. DR. Gede Raka, Guru Besar ITB, atasbuku ini, "Buku ini memberikan contoh nyata bagaimana seorang pemimpin dengan cerdik mengambil inisiatif untuk menggelindingkan proses belajar secara inovatif di perusahaan, merangsang setiap warga perusahaan untuk mempertanyakan, merenungkan kembali, menyimak, seluruh aspek kehidupan mereka dalam kerja, dan mengambil keputusan serta bertindak untuk kebaikanseluruh warga perusahaan dan untuk dirinya sendiri."

1--Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang selalu berpikir positif,karena keyakinan, nilai dan perilaku mereka akan berpengaruh. Sangat penting kita meluangkan waktu, terutama dengan mereka yang optimistis dan memiliki motivasi tinggi

2--Belajarlah dari kesalahan yang pernah kita perbuat. Senantiasalah kita sadari bahwa segala nilai, besar atau kecil, dibentuk dari akumulasi kebijakan. Untuk menjadi bijak, kita harus berpengalaman, baik pengalaman benar atau pun pengalaman salah, hingga kita pun mampu menjadi lebih kuat dan lebih cerdik di masa yang akan datang. Kesalahan akan sangat bermanfaat,apabila kita belajar darinya, milikilah perilaku ini sehingga kita tak akan merasa malu mencoba apa pun.

3--Waktu memang merupakan sesuatu yang tak mampu kita beli berapa pun harganya, bila ia telah lewat. Seringkali pula kita merasa kekurangan waktu. Tambahkanlah waktu kerja efektif kita setengah jam saja sehari pada awal dan setelah akhir jam kerja, maka dalam setahun akan berjumlah lebih dari 300 jam kerja!

4--Sedikit demi sedikit, lama kelamaan menjadi bukit. Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Lakukanlah langkah kecil sekarang juga!

5--Kaji seawal mungkin apa-apa yang diperkirakan bakal jadi hambatan, gangguan, atau tantangan, atau ketidak tentuan. Apa yang diperkirakan bakal menjadi faktor negatif. Kekuarangan dukungan, pengetahuan tehnis, waktu,ruangan, energi, uang, atau kekurangan pengalaman, semuanya akan membuat tugas kita menjadi sulit. Tangani sedini mungkin, sehingga kita merasa sangat positif dan peluang keberhasilan tampak lebih terang. Dengan itu kita akan mampu menyelami lautan tugas kita dengan menyenangkan.

DANAU YANG TAK MENGALIR KE LAUT

Seorang pengelana pernah menulis, bahwa di suatu wilayah gurun terdapat dua buah danau yang mengalir ke dalamnya banyak sungai. Letak danau-danau itu tidaklah berjauhan. Namun, keduanya menampakkan perbedaan fenomena alam yang luar biasa. Danau pertama adalah danau biasa berair tawar yang segar. Ia memiliki beberapa anak sungai yang mengalir ke hilir. Ia adalah danau sebagaimana danau lain dengan kehidupan sewajarnya. Sedangkan danau kedua,yang lebih besar, menjadi keanehan yang tiada taranya. Ia tak memiliki anak sungai yang mengalirkan airnya ke laut. Hanya sengat panas gurun yang menguapkan airnya. Tak heran bila kandungan mineral dan garamnya teramat tinggi. Begitu tinggi sehingga kita dapat mengapung di permukaan begitu saja. Hampir-hampir tak ada kehidupan dalam danau itu. Pantaslah bila peta mencatatnya dengan nama "Laut Mati".

Begitulah kedua danau itu menjadi ibarat mengenai apa jadinya bila kitahanya berupaya mengumpulkan kepemilikan tanpa sekalipun membagikannya pada orang lain. Kehidupan yang wajar adalah kehidupan yang saling menerima dan memberi. Peta lebih tahu apa julukan bagi mereka yang suka menggenggamkan tangan, tanpa mau mengulurkannya.